unescoworldheritagesites.com

Pendidikan Vokasi, BPPSDMP Kementan Kerjasama dengan Unhan RI Cetak Entrepreneurship Pertanian - News

Penandatanganan kerjasama BPPSDMP Kementan dan Unhan RI (Ist)

: Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendorong lembaga pendidikan vokasi agar lebih maksimal dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian. Untuk itu, Kementan berharap pendidikan vokasi dapat mencetak petani milenial yang profesional, mandiri, dan berjiwa wirausaha (entrepreneurship).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengutarakan, pendidikan vokasi harus terus dimaksimalkan agar bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

"Di era 4.0, semua sektor telah menerapkan teknologi, termasuk juga pertanian. Kita tidak mungkin menghindar, justru harus beradaptasi. Oleh karena itu pendidikan vokasi harus terus ditingkatkan dan dimaksimalkan," kata Mentan SYL.

Baca Juga: Rehan/Lisa wakil Indonesia Terakhir di Semifinal Prancis Open 2022

Kementan sendiri melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) selalu berusaha menciptakan petani-petani milenial yang handal dan tangguh. Untuk mencapai itu semua, Kementan juga melakukan berbagai kerjasama dengan universitas.

Supaya generasi milenial mau terjun di sektor pertanian atau menjadi pengusaha pertanian, diperlukan institusi pendidikan vokasi yang berkualitas.

“Transformasi pendidikan di sektor pertanian belum maksimal, apabila hanya menyangkut kelembagaan. Sehingga ada beberapa faktor yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi seperti pengembangan keterampilan yang menyatukan intektual sistem dengan manajemen praktis,” kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di sela penandatanganan MoU kerjasama BPPSDMP Kementan dengan Universitas Pertahanan RI (Unhan RI) di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga: Hadiri Acara Y20 di Solo, Ridwan Kamil Berikan Surprise Untuk Ganjar Pranowo

Adapun faktor pertama yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi adalah karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh. Kedua, kompetensi. Ketiga, sifat kritis yang positif pada diri sendiri.

Kemudian berpikir kreatif untuk berinovasi dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital

Dedi Nursyamsi mengatakan peran petani milenial dalam pembangunan pertanian tanah air di era teknologi seperti saat ini sangat penting.

“Pendidikan vokasi ini sebagai sarana mencetak petani milenial tangguh yang siap ditempatkan di semua lini pembangunan pertanian,” ujar dia.

Salah satu cara untuk melahirkan generasi milenial yang terjun di bidang pertanian yakni dengan menggandeng Universitas Pertahanan (Unhan).

Unhan sebagai salah satu perguruan tinggi yang mempunyai spesifikasi dan kekhasan khusus dalam mencetak lulusannya diharapkan mampu menciptakan wira usaha muda pertanian yang handal dan tangguh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat