unescoworldheritagesites.com

BPOM Selidiki Dugaan Pemakaian Bahan Kimia Obat PT IGH  - News

Gedung BPOM

 
: Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan ada indikasi  dugaan Tindak Pidana Pangan yang dilakukan PT IGH
 
PPNS BPOM Sahat Sagala, SH MH menyatakan, pihak nya telah memanggil dua orang pegawai PT IGH untuk dimintai keterangan persoalan pelanggaran Tindak Pidana Pangan.
 
"Kami telah melakukan panggilan terhadap Ilma  Nabila Salma dan Gitta Listia Apriyanti  Lestari karyawan  PT IGH," kata petugas PPNS BPOM itu, di Jakarta, Jumat (1/3/2024).
 
 
Dia menjelaskan pemanggilan tersebut dilakukan  dalam rangka penyidikan tindak
pidana di bidang obat dan makanan. 
 
Sahat mengatakan, PT IGH  diduga telah melakukan pelanggaran  terhadap 
1. Pasal 6 ayat (1) b, Pasal 7 ayat (2), dan Pasal 107 Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang pangan.
 
"Dugaan pelanggaran ini berdasarkan Laporan Kejadian Nomor. LK/03-24/BPOM-PPNS/II/2024 tanggal 21 februari 2024. Sehingga, terbilah Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprindik/03-24/BPOM-PPNS/II/2024 tanggal 21Februari 2024," terangnya. 
 
 
Dikemukakannya, pihak  PT IGH diduga telah melakukan pencampuran Bahan Kimia Obat (BKO) pada produk pangan (Minuman Serbuk Berperisa) 
 
"Produksi pertama dimulai tahun 2018, berupa aneka minuman serbuk berperisa selain Man  Stamina dengan BKO (bahan kimia obat dengan jenis TADALAFIL)," jelasnya. 
 
Sahat menerangkan, dalam produk ini juga terdapat bahan baku 'white ginseng: sebagai bahan baku aktif untuk mendapatkan efek terbaik vitalitas pria, 
 
 
"Bahan baku ini didapat lewat order ke Harvest Malaysia dan diselundupkan ke 
Indonesia dari port klang Malaysia lewat Medan dan Kepulauan Rau oleh  Chua Choon Yu (Alvin) – Komisaris / NIORA," ujarnya.
 
Menurutnya Dewan  Komisaris dan Dewan  Direksi PT IGH tidak memperdulikan dampak kesehatan yang diakibatkan dari produk tersebut, karena mereka hanya memikirkan keuntungan bagi perusahaan.
 
"Tidak ada niat para Komisaris  dan Direksi untuk memberhentikan produksi Man Stamina BKO, dikarenakan untung yang didapat oleh perusahaan terbilang besar. Omset puluhan miliiar didapat per tahun dengan memproduksi serta mendistribusikan Man Stamina BKO ini," terangnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat