: Direktur Hariyanto Islamic Center (HIC) H Wiji Asrori, S.Pd mengatakan Indonesia masuk 10 besar sebagai negara yang mengakses internet terlama untuk usia remaja sampai dengan 64 tahun. Rata-rata setiap harinya mengakses internet selama 7 jam 59 menit, melebihi rata-rata dunia, 6 jam 43 menit.
Hal itu dikatakan Wiji Asrori saat menjadi pembicara diskusi virtual dengan tema “Pencegahan Pelecehan Seksual & Perundungan (Bullying) di Lingkungan Sekolah dan Dunia Maya”, Selasa (11/4/2023).
Wiji mewanti-wanti, bahwa dampak terlalu lama ber-Android dapat membuat orang malas bergerak, meremehkan atau tidak mempedulikan orang lain, dan suka membully atau merundung orang lain.
“Selain itu, cenderung meniru adegan melecehkan orang lain, menyakiti orang lain, susah melihat orang lain bahagia, dan terpapar content negatif,” sambungnya.
Baca Juga: Membangun Budaya Digital Masyarakat, Kenali Jenis Perundungan di Dunia Maya
Bahkan, kata Wiji, orang yang terlalu lama bermain media sosial (medsos) dapat mengalami gangguan jiwa ringan, yaitu mengalami Narcissistic Personality Disorder (NPD). Para penderita NPD biasanya memiliki ciri-ciri mengagumi dirinya secara berlebihan.
“Menganggap orang lain tidak lebih baik daripada dirinya. Dan selalu ingin menjadi pusat perhatian,” jelasnya.
Baca Juga: Anda Harus Tahu, Ini Jenis-jenis Perundungan di Dunia Maya
Dampak buruk lainnya yaitu selalu ingin tampil mewah guna menaikkan strata sosialnya di dunia maya. “Kecanduan media sosial yang parah banyak terjadi pada remaja,” ungkap Wiji.
Kemudian dia memaparkan bentuk-bentuk perundungan, yaitu secara verbal, fisik dan sosial. “Contoh verbal seperti membentak, memaki, menghina, meledek, dan sebagainya. Sedangkan perundungan fisik seperti menampar, mendorong, menendang, dan sebagainya,” terangnya.
“Sedangkan perundungan dalam bentuk sosial, mengucilkan. Membeda-bedakan, mendiamkan, dan lain-lain,” tambah Wiji.
Pembicara lainnya, praktisi pendidikan Imam Wicaksono mengatakan masyarakat Indonesia harus mampu memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.
“Caranya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menumbuhkan rasa keinginatahuan akan ilmu pengetahuan, dan membentuk pribadi yang kreatif, inovatif, dan senantiasa berpikir kritis,” kata Imam.
Diberitahunya bahwa ada bahaya terselubung di dunia maya, seperti di kehidupan nyata dan harus diperhatikan juga dipahami, di antaranya radikalisme, terorisme, menyakiti diri, penculikan, dan aksi bunuh diri.