unescoworldheritagesites.com

Catatan Singkat Tapi Manis Irjen Nico Afinta Pimpin Polda Kalsel - News

Irjen Nico Afinta di tengah tengah pengunjuk-rasa, berdialog sampai malam. (Istimewa)

BANJARMASIN: Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab atau disingkat TWT, kalimat itulah yang ditekankan Irjen Pol Nico Afinta ketika memberikan sambutan perpisahan kepada personel Polda Kalsel yang terhitung Jumat (20/11/2020) dia tidak lagi sebagai Kapolda Kalimantan Selatan untuk selanjutnya menjabat Kapolda Jawa Timur.

"Selama kita menjadi anggota Polri, selama kita mendapatkan Skep, dimana pun kita bertugas yang paling diingat apa tugas saya, kewenangan apa yang diberikan kepada saya supaya tugas itu tercapai lalu kepada siapa saya harus bertanggung jawab," katanya.

Panggilan tugas memang tak bisa ditolak Nico. Meski terbilang singkat yaitu hanya 6 bulan 19 hari menjabat Kapolda Kalsel, namun dirinya menyatakan hal itu sudah menjadi konsekuensi sebagai anggota Polri yang siap di tempatkan dimana saja dan kapan saja.

Dia mengaku bersyukur dan bangga dapat menjadi bagian dari Polda Kalsel. Apalagi TWT telah menjadi bagian dari hidup anggota Polri di Bumi Lambung Mangkurat.

"Apa yang dilakukan anggota baik untuk organisasi maupun lingkungannya sekecil apapun itu sudah cukup bagi saya sepanjang TWT dilaksanakan. Misal ada anggota lihat sampah di jalan dipungutin itu sudah cukup bagi saya," katanya.

Masa baktinya di Polda Kalsel boleh saja singkat. Namun prestasi Nico luar biasa hebat dengan sederet catatan manis. Salah satu yang paling fenomenal 
pengungkapan 300 kilogram sabu-sabu pada 6 Agustus 2020 lalu.

Sejak mengomando Polda Kalsel pada Mei 2020, Nico memang menargetkan berantas habis peredaran narkoba kelas kakap. Hal itu didasarkan dari pengungkapan 208 kilogram sabu-sabu dan 53.969 butir ekstasi asal Malaysia pada 13 Maret 2020 sebelum dia masuk.

Nico pun membentuk tim khusus yang di lapangan dikomando AKBP Budi Hermanto kala itu sebagai Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel. 

Tak hanya diperkuat anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel, tim juga  dibantu Satuan Tugas Khusus Merah Putih Bareskrim Polri dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, setelah Nico menyampaikan rencana pengungkapan besar tersebut kepada Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo. Alhasil, tim gabungan dibentuk menelusuri jaringan peredaran narkotika antar negara yang menjadikan Kalimantan Selatan sebagai pasarnya.

Lima bulan tim bekerja mengendus jalur masuk narkotika dari Malaysia ke Pulau Kalimantan. Hingga selama lebih kurang satu bulan terakhir sebelum pengungkapan, polisi berhasil mendeteksi rencana masuknya sabu-sabu ke Kalimantan Selatan dari jalur Malaysia dengan rute perbatasan antar negara di Kalimantan Utara.

4 Agustus 2020 barang haram itu masuk di Kalimantan Utara dan polisi berhasil mengamankan dua orang pembawanya. Hasil pengakuan tersangka, sabu-sabu dibawa ke Banjarmasin. Kemudian dua hari berikutnya ditangkap lagi dua orang di Banjarmasin sebagai penerimanya, sehingga total ada empat tersangka dari penyelundupan 3 kwintal sabu-sabu itu ditangkap.

Aksi menggagalkan penyelundupan narkotika dalam jumlah fantastis inipun mencatatkan rekor terbesar di luar Polda di Pulau Jawa hingga mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan dan Ketua DPRD Kalsel.

Keberhasilan Nico ini melanjutkan catatan manisnya pernah sukses mengungkap masuknya satu ton narkotika jenis sabu-sabu yang diselundupkan dari Guangzhou, Cina ke Indonesia melalui Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten ketika menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya tahun 2017.

Kemudian sewaktu menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tahun 2018, Nico memimpin pengungkapan kasus pencurian dana nasabah bank atau skimming hingga keberhasilan ini mendapat penghargaan Law Enforcement Award dari Visa Risk Security Summit 2018 di Singapura.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat