JAKARTA: Buronan eks calon legislatif dari PDIP, Harun Masiku, masih terus dikejar KPK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Untuk itu tersangka suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI Fraksi PDIP periode 2019-2024 dimintakan untuk dimasukan Red Notice oleh KPK bekerjasama Bareskrim Polri, Dirjen Imigrasi Kemenkumham dan NCB Interpol.
Plt Jubir KPK Ali Fikri mengaku bahwa pihaknya serius mencari dan menangkap tersangka Harun Masiku. "Informasi terbaru yang kami terima bahwa pihak Interpol sudah menerbitkan Red Notice atas nama DPO Harun Masiku," kata Ali, Sabtu (31/7/2021). Meski begitu, dia tetap mengimbau seluruh masyarakat yang mengetahui keberadaan Harun, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk menginformasikannya ke KPK, Polri, Kemenkumham atau NCB Interpol. "KPK berharap bisa segera menangkap DPO Harun Masiku," harap Ali.
Politisi PDIP Harun Masiku telah ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Januari 2020 bersama dengan tiga orang lainnya oleh penyidik KPK. Antara lain Wahyu Setiawan selaku bekas Komisioner KPU RI, dan dua kader PDIP Agustiani Tio Fridelina dan Saeful Bahri. Ketiga orang itu telah dijatuhi hukuman oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kini mereka tengah jalani hukuman masing-masing yang telah berkekuatan hukum tetap.
Keberadaan buronan Harun Masiku sampai saat ini terus simpang-siur. Awal-awal dia menghilang sempat santer disebut-sebut dia disembunyikan oleh pihak yang cukup kuat hingga KPK tidak berani menciduk.
Selanjutnya berkembang sinyalemen yang menyebutkan Harun Masiku telah meninggal. Namun karena tak diketemukan kuburannya sinyalemen baru muncul lagi. Dia telah pergi dan menghilang di luar negeri.
Lagi-lagi muncul sinyalemen baru lagi. Harun Masiku disebutkan berada di dalam negeri atau Indonesia dan tidak kabur ke luar negeri. Hanya saja masalahnya, tim pemburu dari KPK sampai saat ini belum dapat meringkus politisi yang licin dalam bermain petak umpet itu.***