unescoworldheritagesites.com

Jaga Etika Bermedia Sosial Agar Keluarga Bebas dari Serangan Follower - News

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di  Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Temanya Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital. (Istimewa )

:  Dalam rangka kampanye Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di  Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Temanya Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Setiap individu yang terliterasi akan memahami etika di dunia digital. Sehingga menyadari bahwa sedang berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan lain, bukan sekadar dengan deretan huruf di layar monitor.

Sekretaris Presidium dan Project Officer Program Cek Fakta Mafindo, Muh. Ansari mengatakan, kurangnya etika ketika menggunakan media sosial bisa menyebabkan masalah berkepanjangan.

“Dampak etika yang salah bisa berkepanjangan untuk keluarga kita mendapat serangan follower, bahkan kehidupan kita di masa depan,” ujar Ansari saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (13/3/2024).

Baca Juga: Jadilah Pribadi yang Menjaga Etika di Dunia Digital


Setiap individu, ia melanjutkan, harus menjaga etika dalam bermedia sosial. Tidak boleh memaksakan pendapatnya kepada orang lain.

Adanya perbedaan pendapat berpotensi menimbulkan konflik kecil, tapi hal ini bisa diminimalisasi dengan saling menjaga dan menghormati pendapat. Kemudian, menulislah di
media sosial dengan sopan, tidak menggunakan huruf kapital.

Narasumber lain, Digital Marketer, Riskiadi Purwanto mengatakan, individu yang memahami
etika digital dapat membentengi diri dari tindakan negatif di dunia digital. Mereka menyadari setiap postingan dapat menjadi jejak digital.

“Ucapan seseorang bisa cepat hilang, tetapi apa yang ditulis atau disebarkan melalui media sosial akan abadi dalam jejak digitalnya,” ujar Riskiadi.

Baca Juga: Saring Baru Sharing, Cegah Penyebaran Hoax di Media Digital
Dalam kesempatan sama, Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, Mohammad Pandu menambahkan, memahami rekam jejak digital membantu individu menjaga keamanan digital.Seseorang yang cakap digital akan selalu menjaga data pribadi, termasuk password,
agar tetap aman. Mereka tidak membagikannya kepada siapapun atau bahkan di media sosial.

Seseorang yang cakap digital juga selalu mewaspadai tautan tidak dikenal. Tidak sembarang
membuka file atau tautan tak dikenal yang dikirimkan melalui media digital.
“Tidak merespons panggilan telepon atau pesan yang ujungnya meminta data pribadi atau password/PIN,” kata Pandu.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap
Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini
bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Sekretaris Presidium dan Project Officer Program Cek Fakta Mafindo, Muh. Ansari, Digital Marketer, Riskiadi Purwanto,
dan Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, Mohammad Pandu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat