unescoworldheritagesites.com

Gunakan Rasional dalam Mencerna Judul Informasi Agar Tidak Terprovokasi - News

Kementerian Kominfo RI menggelar kegiatan webinar Makin  Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur  bertemakan Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan  Informasi!. (Istimewa )

:  Kementerian Kominfo RI berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam
rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur bertema Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi!, Selasa (30/4/2024).

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan
oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.

Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan
dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Sosialisasi literasi digital secara merata semakin urgen, sehingga masyarakat tidak mudah terpancing provokasi di era luapan informasi. Setiap individu sekarang ini harus mampu mengenali struktur informasi di media digital.Headline atau judul berita kerap menjadi penyebab utama masyarakat termakan hoax.

Brand & Communication Strategist, Litani B Wattimena mengatakan, headline kerap menggunakan kalimat negatif untuk mendapat respons pembaca. Oleh karena itu, setiap
individu harus mampu mencerna judul dari berita yang dibaca.

“Kita latih rasional. Setiap kita melihat, kita cerna dulu, cek dulu, jangan langsung dimakan.Supaya kita yakin apa yang kita bagikan itu bukan sesuatu yang hoax,” kata Litani saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten
Trenggalek, Jawa Timur.

Baca Juga: Bijak Bermedia Sosial dengan Menghindari Pembahasan Isu Sensitif

Masyarakat harus menyadari tidak semua informasi di media sosial layak dikonsumsi. Pilah konten yang diinginkan, cari tahu kebenaran informasi tersebut. Kemudian tentukan apakah informasi yang didapat perlu dikomentari atau dibagikan ke orang lain.

ViVP-Head of Sales Eastern East Java, PT Indosat Tbk, Heny Tri Purnaningsih menambahkan, pemahaman etika digital membantu masyarakat terhindar dari provokasi di ruang digital. Setiap individu tidak akan mudah emosi dan beraksi ketika mendapatkan informasi.

“Mempertahankan kendali diri dan ketenangan, menghindari konflik tidak diperlukan, menghormati diri sendiri dan orang lain, mengasah keterampilan emosi, serta membangun kedamaian batin dan kesehatan mental,” ujar Heny.

Baca Juga: Jadilah Netizen Bertanggung Jawab di Era Luapan Informasi

Dalam kesempatan sama, Trainer Komunikasi, Public Speaking Coach, Bayu Oktara
mengatakan, masyarakat perlu menyadari pentingnya menjaga keamanan digital ketika
berselancar di ruang digital. Pahami jejak digital agar tidak melakukan posting sembarangan.

Jejak digital aktif berupa unggahan foto ataupun komentar yang ditinggalkan di media sosial.
Sementara jejak digital pasif meliputi historis rute perjalanan ketika menggunakan aplikasi Google Maps.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat