: Becik ketitik, olo ketoro. Arti yang tersurat: Becik: baik, ketitik: kelihatan; olo: buruk, ketoro ketahuan/ kentara.
Secara tersirat berarti kebaikan pada akhirnya akan terlihat jelas dan sebaliknya keburukan pun akan terungkap juga belangnya.
Orang yang baik watak dan tabiatnya akan ketahuan kebaikannya, dan orang yang buruk perangai dan kelakuannya akan kentara keburukannya. (Ki Aji Bawono)
Baca Juga: Petani Deli Serdang Akui Teknologi CSA Kementan Mampu Tingkatkan Produktivitas
Pepatah Jawa ini barangkali tepat sekali untuk menggambarkan ending dari kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat, yang kini masih dalam proses hukum.
Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa kasus ini harus diusut tuntas, tanpa ada keragu-ragu, tanpa ada yang ditutup-tutupi, dan ungkap kebenaran sesuai apa adanya.
"Sehingga, jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Itu yang paling penting," ujar Presiden Jokowi di sela-sela kunjungan kerja di Kabupaten Mempawah, Kalbar, 9 Agustus 2022 lalu.
Baca Juga: Daftar Nama Pemain Badminton Kejuaraan Dunia BWF 2022
Bagaimanapun kasus kematian Brigadir J harus diupayakan berakhir terang benderang. Sehingga, kebenaran akan jelas terlihat, dan keburukan jadi kentara/ ketahuan. Ini pertaruhan bagi institusi Polri agar makin dipercaya masyarakat.
'Becik ketitik, olo ketoro', ungkapan ini mengandung nilai ajaran agar orang senantiasa bersikap dan bertindak baik.
Sebab, baik atau buruk kelakuan seseorang, akhirnya akan ketahuan.
Setiap perbuatan baik, meski tidak disebut, pada akhirnya akan diketahui umum.
Sebaliknya perbuatan buruk, bagaimanapun orang berupaya menutup-nutupi, pada akhirnya pun akan ketahuan juga.
Baik perbuatan yang terpuji maupun uang tercela, pada akhirnya akan diketahui umum. Oleh sebab itu, dinasihatkan agar setiap orang senantiasa berbuat baik.