: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi dukungan dan partisipasi masyarakat yang sangat besar dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional hingga mampu melewatinya ke masa transisi.
Hal itu disampaikan Presiden pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Tahun 2023 di Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).
"Partisipasi inilah yang harus kita apresiasi, kita hargai karena semua memberikan dukungan. Dunia usaha, masyarakat di bawah, semuanya bergerak semuanya," ungkap Presiden Jokowi, seperti disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Indonesia Masters 2023: Gregoria Tundukkan Unggulan 4 untuk Meraih Tiket Perempatfinal
Pemerintah sendiri telah resmi mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022.
Memasuki masa transisi ini, Presiden
Jokowi meminta jajaran terkait untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam mengambil kebijakan agar tetap menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.
"Kita harus tetap harus waspada, hati-hati dalam memutuskan kebijakan, utamanya ekonomi yang sekarang ini kita berada pada posisi yang sangat baik," ujarnya.
Baca Juga: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Hanya Rp25ribu untuk Menikmati Candi Usia 1.200tahun
Seperti disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, kata Presiden, pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal III berada di angka 5,72 dan year on year di tahun 2022, 5,3 persen.
"Kalau itu tercapai, itu saya kira sebuah prestasi yang sangat baik yang bisa kita capai," ujarnya.
Secara khusus Presiden menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan seluruh jajaran dari tingkat pusat sampai ke tingkat desa, yang telah bekerja keras selama tiga tahun dalam menangani pandemi maupun mengatasi ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Gempa Cianjur, HI dan PT Centratama Bantu 1000 Warga Terdampak
"Sebuah tantangan yang sangat berat, sebuah persoalan yang sangat sangat berat yang kita hadapi saat itu, dan tidak ada standarnya, tidak ada pakemnya, karena memang kita semuanya belum memiliki pengalaman dalam menangani pandemi ini," katanya.