unescoworldheritagesites.com

Tuntutan Kader Akar Rumput Golkar: Prabowo Harus Pilih Airlangga! - News

Justino Djogo,.MA. MBA (AG Sofyan )

Oleh: Justino Djogo,.MA. MBA
 
: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Kamis, 19 Oktober 2023 akan menerima pendaftaran Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 dan penutupan pendaftaran hingga 25 Oktober 2024.
 
Seperti diketahui sudah ada dua pasangan Capres dan Cawapres yang telah dideklarasikan dan siap mendaftar. 
 
Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) rencana akan mendaftar pada hari pertama pendaftaran, Kamis (19/10/2023) di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta.
 
 
Dimotori Surya Paloh dan Megawati Soekarnoputri bacawapres mereka sudah ditetapkan tanpa menghiraukan rentetan hasil survey selama ini. 
 
Sosok Erick Tohir dan Sandiaga Uno memang selalu bertakhta di urutan teratas survei bacawapres 2024 dari hampir berbagai lembaga survei.
 
Lalu mengapa Megawati mengambil Mahfud MD sebagai bacawapres Ganjar Pranowo yang hari Rabu (18/10/2023) telah dideklarasikan di Kantor DPP PDI Perjuangan serta Surya Paloh yang terlebih dulu menentukan Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres Anies Baswedan?
 
Kedua tokoh senior republik ini ingin menunjukkan bahwa kemandirian partai, kepercayaan pada mesin partai, dan kegigihan kader partai adalah kunci dalam memenangkan pertarungan Capres dan Cawapres ini.
 
 
Elektabilitas yang sering diekspos lembaga survei memang hanya salah satu unsur metode ilmiah dalam mengukur profil dan kapasitas seseorang agar dapat memprediksikan elektabilitasnya di hadapan pemilih.
 
Dari dua pasangan Capres dan Cawapres yang sudah dideklarasikan, tinggal Prabowo Subianto dengan Koalisi Indonsia Maju (KIM) yang belum menentukan bacawapresnya. 
 
Pertanyaannya, apakah Prabowo ragu dengan ketidakpedulian Surya Paloh dan Megawati terhadap hasil survei ? 
 
Mestinya mulai hari Rabu (18/10/2023) setelah Mahfud dipilih oleh Megawati dan dideklarasikan duet dengan Ganjar, perasaan cemas Prabowo tak perlu ada. Toh hasil survei elektabilitas Mahfud pun tidak pernah lebih dari 3 persen. Hal yang sama dengan Muhaimin Iskandar di kapal perubahan sebelahnya, juga tidak pernah tembus 2 persen. 
 
 
Dari perspektif lain, jika Prabowo mengandalkan hasil survei mestinya dia sudah dari awal menentukan Erick Tohir dari usungan PAN sebagai bacawapresnya. Survei bacawapres selalu menempatkan Menteri BUMN ini selalu di posisi teratas.
 
Jika patokan hanya survei, maka Prabowo- Erick-lah yang akan diusung KIM dan untuk kader partai dalam KIM, termasuk Partai Golkar kudu mulai membiasakan diri dengan teriakan yel-yel baru: 
 
Prabowo Presiden, Erick Wakil Presiden...
 
Dan menggantikan yel-yel yang selama ini akrab di telinga kader Beringin dan fasih untuk diucapkan yakni: Airlangga Presiden.
 
Jika itu terjadi di hari-hari mendatang saat pendaftaran bacapres dan bacawapres di KPU, menurut penulis pun tidak apa-apa. Wajar di alam demokrasi ini harus lebih mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia.
 
 
Jika bukan karena hasil survei sebagai faktor utama maka Prabowo bisa saja memerhatikan 3 unsur pemenangan yang sudah penulis sebut diatas.
 
Faktor utama yang paling menentukan kemenangan adalah mesin Partai Golkar sebagai partai tertua dari anggota KIM. Dan Ketumnya Airlangga Hartarto adalah Menko Perekonomian saat ini dan lebih strategis melanjutkan program Jokowi. 
 
Mesin Partai Golkar terbukti menempatkan Beringin selalu dalam posisi dua besar dalam klasemen akhir hasil Pemilu pasca reformasi.
 
Dengan begitu Prabowo tidak perlu ragu lagi. Apalagi galau dengan siasat cepat para kompetitornya mengumumkan deklarasinya.
 
 
Setidaknya ada 4 kali Prabowo telah mengikuti kontestasi Pilpres dan menjadi pengalaman yang paripurna bagaimana menghadapi, mengikuti hingga bertanding di setiap kontestasi Pilpres.
 
Mesin Golkar Paling Siap
 
Kader Golkar di akar rumput pun sudah siap dan solid memenangkan Prabowo. Akan lebih elegan dan masuk akal, Airlangga menjadi Bacawapresnya.
 
"Akan ada rasa kecut dan aneh jika kader Golkar harus meneriakkan yel-yel memenangkan tokoh lain tanpa ada nama Airlangga. Padahal sejak Munas terakhir sudah diputuskan Airlangga menjadi bacapres atau minimal bacawapres. Jadi menjadi satu keanehan para kader Golkar di daerah merasa kecele dan bisa jadi kecewa kader terbaik Golkar dan aset bangsa yang memiliki visi teknokrat dan ekonomi maju, seperti Airlangga Hartarto tidak berpasangan dengan Prabowo. Alias Prabowo memilih pasangan lain yang tidak bisa menutupi kekurangannya," beber salah satu kader Golkar yang juga kepala daerah yang tak mau disebut namanya.
 
Penegasannya jutaan kader dan simpatisan Golkar terus mendesak Prabowo harus memilih Ketum Golkar sebagai bacawapresnya. 
 
 
Aspirasi nyata kader partai hingga akar rumput telah nyaring speak up untuk bersikap dan mempunyai keyakinan politik bahwa jika kader terbaik sebuah partai berkontestasi di level tertinggi alias di Pilpres, maka saat itu pula kehormatan, martabat, dan harga diri partai menjadi taruhannya. Termasuk Partai Golkar berjuang sekuat tenaga memenangkan pasangan Prabowo dan Airlangga sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029.
 
Jika fakta di lapangan telah mengemuka di level akar rumput. Lalu bagaimana di tingkat elit KIM?
 
Kita lihat bagaimana hingar bingar argumen dan opini membuat suasana pencapresan makin memanas. Mulai dengan putusan MK yang terindikasi memberi karpet merah kepada Gibran, putra mahkota Jokowi yang menimbulkan kehebohan. 
 
Meski dalam fatsun demokrasi memang tak ada ruang bagi politik dinasti, namun bisa dikesampingkan jika memang kader yang didorong menjadi pemimpin nasional adalah yang mumpuni. Why not? 
 
 
Ada contoh di Negeri Uncle Sam, bahwa klan Kennedy dan Bush menjadi bagian sejarah perjalanan politik Amerika Serikat karena kemampuan, kompetensi, dan pengalaman mereka sebagai Senator terlebih dulu sebelum mereka menginjakkan kakinya di White House, Washington DC.
 
Sayangnya di Amerika tidak sama yang ada di Indonesia. Politik dinasti sejatinya  mendasarkan pada sisi kualitas. Tapi sering yang terjadi di negeri ini adalah yang karbitan atau aji mumpung saat dinasti itu berkuasa penuh. Sehingga tidak semua orang berhak untuk berpolitik dan masuk sebagai anggota partai kecuali ada relasi kuat dan lobi tertentu dengan elit yang berkuasa.
 
Dalam konteks ini sepakat dengan berbagai pernyataan  yang mengatakan bahwa Golkar adalah partai terbuka bagi siapapun yang ingin berkontribusi bagi bangsa dan negara.
 
Namun, apakah ini pantas dan etis jika saat ini seseorang masuk Golkar sebagai syarat untuk mendapatkan tiket menjadi Bacawapresnya Prabowo. Lalu bagaimana dengan parpol lama yang membesarkannya menempati jabatan politik saat ini. Rasanya ini terjadi abuse of power di lingkungan partaj yang menabrak dan mengebiri etika dan tata krama berpartai. Bahkan bisa jadi sebagai bentuk pelecehan kehormatan sebuah partai.
 
 
"Bagaimana kami kader di daerah merasa iklhas jika Ketum Airlangga yang sudah berpengalaman sebagai Menko Perekonomian dan Menteri Perindustrian Kabinet Jokowi jilid 1 serta dipercaya sebagai Ketua KPCPEN saat Covid-18  dan berhasil mengatasi kesulitan rakyat. Akhirnya harus mengalah demi anak muda yang belum pengalaman atas relasi kuasa yang lebih tinggi. Ini soal urus negara. Bukan urusan keluarga. Sekali lagi saya dan kawan- kawan di daerah mendesak Pak Prabowo agar memilih Pak Airlangga sebagai bacawapres KIM", tekan salah seorang kader militan Golkar asal Indonesia Timur.
 
Semoga dalam Rapimnas Golkar pada 21 Oktober lusa menjelang  penetapan dan pendaftaran Capres dan Bacawapres KIM mampu "mengultimatum" para elit parpol KIM agar memilih Airlangga Hartarto sebagai bacawapres. Mesin dan kader partai Golkar sudah pasti dan dijamin akan memenangkan duet Prabowo-Airlangga.
 
Justino Djogo, MA.,MBA, Balitbang DPP Partai Golkar, Caleg DPR RI 2024, Jateng V

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat