unescoworldheritagesites.com

Transformasi Hubungan Diplomatik Bidang Ekonomi Indonesia & Korsel Era Kepemimpinan Dubes Gandhi Sulistiyanto - News

Aufa Pradana S (AG Sofyan )

OlehAufa Pradana S 
 
:  Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) memiliki sejarah panjang relasi diplomatik. Sepanjang 50 tahun hubungan diplomatik tersebut berlangsung sangat harmonis dalam berbagai bidang seperti halnya kerja sama keamanan,ekonomi, sosial budaya, dan lain sebagainya. 
 
Hubungan bilateral kedua negara juga terlihat menguntungkan kedua negara sahabat. Dalam bidang ekonomi, misalnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan semakin erat dan menunjukkan banyak peningkatan kerja sama. 
 
Saat ini Korea Selatan menduduki peringkat ke-7 sebagai negara yang telah merealisasikan investasi di Indonesia pada periode Januari-September 2022 yang nilai investasinya mencapai USD1,66 miliar dengan total 4.016 proyek. 
 
 
Kerja sama ekonomi kedua negara juga terspesialisasi dalam bidang ekonomi digital. Percepatan kerja sama dalam bidang ekonomi digital tersebut tentunya tidak terlepas dari peran Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Gandhi Sulistiyanto. 
 
Pemerintah Indonesia menyadari bahwasanya memasuki era digital 4.0 diperlukan adanya koordinasi dan komitmen bersama dengan Korea Selatan dalam memajukan ekonomi digital. 
 
Ekonomi digital diharapkan mampu memajukan sektor-sektor lainnya seperti energi dan kesehatan dalam masa transisinya ke arah digital. 
 
 
Implementasi kerja sama tersebut juga terlihat dari rampungnya proses perundingan Perjanjian Ekonomi Komprehensif Indonesia Korea (IKCEPA). 
 
Hubungan keduanya juga semakin erat paska KTT G-20 di Bali. Pertemuan tersebut dapat mendorong penguatan kerja sama sektor swasta kedua negara dan memberikan wadah pengusaha Indonesia dan Korea Selatan makin intensif dan produktif dalam berdiskusi dan makin memperluas pengembangan jaringan bisnis di pasar domestik.
 
Hubungan  erat Indonesia dan Korea Selatan khususnya dalam bidang ekonomi dan bisnis juga terlihat dari adanya pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Moon Sung Wook.
 
 
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan pertama tingkat Menteri dalam Joint Committee Meeting on Economic Cooperation (JCEC) Indonesia - Korsel.
 
Sebagai informasi, JCEC Indonesia - Korsel yang dilaksanakan pada akhir Februari 2023 lalu merupakan implementasi dari Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani pada 2018 saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Negeri Ginseng tersebut.
 
Pada forum JCEC, kedua negara menyepakati kerja sama dalam berbagai bidang yang terefleksikan dalam empat Working Group yaitu Investasi dan Perdagangan, Industri, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta e-commerce.
 
 
Di samping pertemuan JCEC tersebut, juga dilaksanakan pertemuan bisnis dalam acara Indonesia - Korea Business Forum antara pengusaha Indonesia dan Korea Selatan yang diorganisir bersama oleh Kadin Indonesia dan Korcham. 
 
Pertemuan ini merupakan implementasi riil dari hasil-hasil kerja sama yang dirumuskan dalam forum JCEC.
 
Hasil-hasil konkret forum JCEC ini sangat beragam, di antaranya pembentukan Indonesia Business Cooperation Center, kerja sama pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik, kerja sama investasi bio-nano, kerja sama restorasi wilayah tambang di Indonesia, kerja sama industri kapal dengan kerumitan tinggi seperti kapal tanker dan kapal crane, dan pengembangan pusat transfer teknologi Machine Tools Technical Center di ITB Bandung.
 
 
Transformasi hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Korea Selatan yang mengarah ke ekonomi digital di bawah Duta Besar Gandhi Sulistiyanto sangatlah signifikan. 
 
Dalam era diigtal 4.0 ini, arah kerja sama dalam bidang yang tersegmentasi dalam digital sangatlah diperlukan demi bersaing dalam kancah internasional. ***
 
*Aufa Pradana S, Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang dan peserta International Community Engagement in South Korea 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat