unescoworldheritagesites.com

Pasca MotoGP Mandalika - News

Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi (Ist)

 
Oleh: Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi
: Parade para pembalap MotoGP Mandalika pada 16 Maret 2022 akhirnya  tidak diikuti oleh Presiden Jokowi karena alasan keamanan. Meski demikian, kemeriahan parade itu menjadi awal dari kemegahan ajang race MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022.
 
Betapa tidak race MotoGP Mandalika merupakan ajang pertama di Indonesia yang bisa memberikan dampak sistemik terhadap kepariwisataan Indonesia pada umumnya. Oleh  karena itu, sukses dari race MotoGP Mandalika sangatlah diharapkan memberi manfaat kepada semuanya, tidak saja dari aspek kepariwisataan tapi juga mata rantai kompleks. Artinya, tidak ada alasan untuk tidak mensukseskan ajang race MotoGP Mandalika ini dan fakta membuktikan, termasuk kemenangan Miguel Oliveira dan gagalnya Marquez dalam race MotoGP Mandalika 2022 pada Minggu 20 Maret silam.
 
Baca Juga: Antisipasi Harga
 
Terlepas dari kemeriahan dari parade para pembalap MotoGP Mandalika dan pastinya race-nya sendiri, bahwa kekhawatiran sempat muncul berkaitan dengan pandemi yang masih mengancam terutama hadirnya varian Omicron. Kegalauan sempat muncul yang kemudian ditepis dengan keyakinan dari semua pihak yang berkompeten dengan ajang race MotoGP
Mandalika. Artinya sukses dari race MotoGP Mandalika harus terlaksana karena menyangkut citra Indonesia. Kekhawatiran itu tidak terlepas dari kasus Sepang ketika tahun 2021 lalu MotoGP Sepang Malaysia dibatalkan akibat pandemi (terjadwal pada 22-24 Oktober 2021). Oleh karena itu, publik sangat antusias dengan berlanjutnya MotoGP Mandalika 18-20 Maret 2022 dan ada kejutan di MotoGP Mandalika sehingga mampu menorehkan prestasi terbaik dari Indonesia.
 
Antusiasme publik dan pembalap terhadap race MotoGP Mandalika sejatinya terlihat dari medsos para pembalap dan juga pemberitaan secara global. Sejumlah akun medsos pembalap MotoGP sudah meng-update situasi kekinian dari sirkuit MotoGP Mandalika dan pastinya ini memacu gairah para follower mereka untuk juga antusias melihat apa yang  terjadi dengan sirkuit MotoGP Mandalika dan semua atributnya. Setidaknya, apa yang dilakukan melalui berbagai akun medsos para pembalap akan menjadi pencitraan dan sekaligus publikasi gratis bagi Indonesia pada umumnya dan pasti kepariwisataan di  Mandalika pada khususnya. Oleh karena itu, beralasan jika tiket race ludes terjual di semua klasifikasinya dan pastinya ini sangat menggembirakan.
 
Baca Juga: Ironi Wadas
 
Belajar bijak dari race MotoGP Mandalika maka ada beberapa aspek yang memberikan pengaruh positif terhadap Indonesia pada umumnya dan Mandalika khususnya, misal aspek kepariwisataan. Betapa tidak, pandemi 2 tahun terakhir berdampak riil terhadap semua kondisi. Bahkan, tidak saja di sektor kesehatan yang terpuruk tapi juga ekonomi bisnis dan
kepariwisataan. Pemerintah berupaya membangkitkan kembali semua dan besaran nominalnya tidaklah kecil, namun pandemi ini memang membuyarkan semua harapan dan target. Oleh karena itu, pandemi harus bisa berubah menjadi endemi dan pastinya semua upaya dilakukan, termasuk misal dari ajang race MotoGP Mandalika.
 
Baca Juga: Kesejahteraan
 
Kilas balik Mandalika merupakan Kawasan Ekonomi Khusus - KEK mengacu PP 52 tahun 2014 tentang KEK Mandalika. Secara geografis, Mandalika berada di Kabupaten Lombok, NTB seluas 1.250 hektar dan kawasan ini dikembangkan Indonesia Tourism Development Corporation – ITDC dan salah satu area pengembangannya yaitu Sirkuit Mandalika seluas 120 hektar. Hebatnya, kawasan ini dipromosikan sebagai The Next Bali dan sukses dari pemberitaan MotoGP Mandalika secara tidak langsung berdampak terhadap pencitraan Mandalika pada khususnya dan juga kepariwisataan Indonesia pada umumnya. Jadi, sukses dari race MotoGP Mandalika berdampak sistemik terhadap era kepariwisataan Indonesia
pasca pandemi. Proyeksi kunjungan ke KEK Mandalika pada 2024 yaitu 5 juta orang dan imbas pemberitaan MotoGP Mandalika maka pengembang banyak yang melihat Mandalika sebagai daerah prospektif untuk digarap lebih lanjut. Artinya, habis race MotoGP diharapkan Mandalika tidak menjadi mangkrak. ***
 
* Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi - Dosen Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Solo
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat