Oleh: Farisa Nurhidayah SPd MM
: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan lembaga pemerintah yang bertugas dalam mengatur Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009. Amanah ini membuat BKKBN mengembangkan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Program ini diturunkan dalam visi BKKBN yakni mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang. Guna mendukung tercapainya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, serta berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Sedangkan misi BKKBN di antaranya; Membangun kemitraan, jejaring kerja, peran serta masyarakat dan kerja sama global. Merujuk kepada Visi dan Misi tersebut, maka BKKBN berupaya bersinergi dengan seluruh stakeholders, baik dalam tingkat nasional maupun internasional, guna mencapai seluruh target yang telah direncanakan dalam rencana strategis BKKBN 2020-2024.
Baca Juga: Cetak SDM Berkualitas, Kemnaker Lakukan MoU Dengan UT
Pada tahun 2020, BKKBN mendapatkan mandat dari Presiden Republik Indonesia sebagai ketua pelaksana dalam percepatan penurunan stunting. Hal ini dipertegas dengan adanya Peraturan Presiden nomor 72 Tahun 2021 terkait percepatan penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
Program percepatan penurunan stunting sejalan dengan Program Bangga Kencana, yang telah dijalankan BKKBN. Di mana dalam menciptakan keluarga yang berkualitas maka dibutuhkan persiapan dan perencanaan yang baik, dalam segala aspek kehidupan termasuk generasi yang tercukupi gizi dan nutrisinya.
Dalam mencapai seluruh target yang telah ditetapkan, BKKBN melakukan berbagai upaya baik penyebaran informasi, sosialisasi, edukasi dan promosi. Kepada berbagai pihak baik nasional maupun internasional, termasuk dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).
Baca Juga: Program Pemagangan Ke Jepang, Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Jumlahnya
Kerja Sama Selatan-Selatan merupakan kerja sama pembangunan di antara negara-negara berkembang, dalam rangka mencapai kemandirian bersama. Yang dilandasi solidaritas, kesetaraan (mutual opportunity), dan saling menguntungkan (mutual benefit).
Dalam rangka penguatan kerja sama internasional, dibutuhkan suatu strategi yang efektif dan efisien sebagai bentuk harmonisasi perkembangan zaman dan teknologi. Perkembangan zaman dan teknologi memberikan kesempatan kepada setiap orang, untuk mengakses segala informasi yang terbaru dari berbagai sumber yang ada.
Karenanya, dibutuhkan suatu strategi yang menarik dalam memasarkan program Bangga Kencana kepada seluruh mitra kerja Internasional. Strategi pemasaran program Bangga Kencana dilakukan melalui upaya promosi program yang berkelanjutan.
Baca Juga: Dubes RI Untuk Korsel, Agar Kawal Kerja Sama Penempatan Dan Pelindungan PMI