unescoworldheritagesites.com

Eksistensi IAIN di Sorong Papua Barat Daya dapat Membahanakan Toleransi Umat Beragama - News

Yacob Nauly - Eksistensi IAIN di Sorong Papua Barat Daya dapat Membahanakan Toleransi Umat Beragama  (Redaksi suarakarya.id)


Oleh Yacob Nauly

: Toleransi umat beragama bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari di tanah Papua Barat Daya.

Di Papua Barat Daya bergaul  dengan semua orang tanpa membedakan kepercayaan masing-masing, itu lazim.

Menghargai dan memberikan kesempatan kepada teman yang berbeda agama tanpa ada diskriminasi.

Menurut sejarah toleransi umat beragama di Papua ada jauh sebelum  kemerdekaan RI.

Baca Juga: Sukses Berdayakan Masyarakat Suku Moi Lemas, PT KPI RU VII Kasim Raih PR Indonesia Awards 2024

Ditambah lagi dengan kehadiran  IAIN Sorong di Papua Barat Daya, toleransi umat beragama kian membahana.

Eksistensi IAIN di Kota Sorong makin mempertajam Toleransi Umat beragama kian solit di daerah ini.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) adalah lembaga pendidikan tinggi Islam.

IAIN  hadir dalam kemasan intelektual pemikir Islam.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) membawa misi Islam Rahmatan Lil 'Alamin.

Artinya Islam anti kekerasan dan juga tak boleh membuat kerusakan di muka bumi ini.

Lalu Islam  pantang menghina, merendahkan atau memberi label negatif.

Islam menjauhi prejudice (su'udzan), mencari-cari kesalahan orang lain (tajassus)dan ghibah.

Kehadiran Perguruan tinggi tersebut telah mengimplementasikan Islam Rahmatan Lil Alamin di Papua Barat Daya.

Rahmatan lil'alamin sebagai perwujudan cita-cita Islam.

Cita-cita Islam dalam kebangsaan dapat diaktualisasikan dengan 3 (tiga) cara.

Yaitu: (1) memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan memahami perkembangan teknologi dan sains; (2) tidak emosi dalam bergama; dan (3) hati-hati dalam setiap ucapan, perbuatan serta tindakan.

Baca Juga: BRI Branch Office Cirebon Gunung Jati Kirim Bantuan Ratusan Paket Sembako ke Korban Banjir Cirebon Timur

Apa yang dimaksud dengan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dan juga buktinya.

Sederhananya, maksud Islam rahmatan lil alamin adalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.

Apa saja prinsip rahmatan lil alamin.

Di konsep Islam Rahmatan Lil'alamin ada 6 prinsip penting.

Yaitu  ada berprikemanusiaan, mendunia, komprehensif, realistis, toleransi dan memudahkan.
Serta  konsep antara kontinuitas dan fleksibilitas.

Apakah Nabi Muhammad rahmatan lil alamin?

Nabi Muhammad SAW Simbol Islam Rahmatan Lil Alamin.

Artinya: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."

Menurut Ibnu Faris, makna rahmat dari ayat di atas adalah Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang memiliki kelembutan hati, kasih sayang, dan kehalusan.

Rahmatan lil alamin mengandung arti bahwa sosok Nabi Muhammad SAW dengan ajaran yang dibawanya adalah rahmat bagi seluruh alam.

Allah SWT memberi nama agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW dengan agama Islam. Bukan agama Salam. Kepasrahan tanpa konsep.

Umat Islam yang bersikap moderat adalah mereka yang bersikap toleran.

Baca Juga: Wartawan Dilarang Bertanya Isu Mutasi-Maklumat Ramadhan 1445 Hijriah Kepada Pj Wali Kota Bekasi

Lantas menghargai pendapat lain yang berbeda –selama pendapat tersebut tidak sampai pada jalur penyimpangan.

Karena sesungguhnya perbedaan itu adalah sesuatu yang niscaya.

IAIN  Sorong memiliki visi misi yang jelas. Lembaga pendidikan tinggi ini bertekad menjadi lokomotif pengembangan harmoni di Papua Barat Daya.

Dan produktivitas ilmu pengetahuan berbasis keislaman dan teknologi ( ini - visi).

Terkait (Misi). IAIN mewujudkan atmosfir akademik yang memadukan rasionalitas.

Lalu spiritualitas, penyelesaian masalah dan dampak untuk kemanusiaan.

IAIN  mewujudkan layanan pada tata kelola kelembagaan yang transparan, akuntabel, sistematis, bertanggungjawab, dan berkesinambungan.

Selanjutnya, IAIN meningkatkan pemanfaatan produk akademik untuk kepentingan kemanusiaan.

Menguatkan jejaring mitra dalam berkontribusi pada pencapaian kemaslahatan.

Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penyelenggaraan pendidikan yang berasaskan Lima Budaya Kerja Kementerian Agama.

Yaitu  Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggungjawab, dan Keteladanan.

Baca Juga: Aliansi Alim Ulama, Ormas Hingga Tokoh Tolak Maklumat Ramadhan: Pj Wali Kota Jangan Bikin Kegaduhan di Kota Bekasi

Penguatan moderasi beragama di kalangan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.

Tujuan

IAIN Sorong meningkatkan kualitas lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang profesional adalah tujuannya.

Terutama memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan.

Juga teknologi, dan seni yang terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman.

Toleransi

IAIN Sorong bersama pemerintah dan Lembaga Barisan Pengawal Pemuda Nusantara. Kini  mengajak warga di Papua Barat Daya untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama.

Menurut ketua Barisan Pengawal Pemuda Nusantara, Papua Barat Daya memiliki nilai toleransi yang cukup tinggi.

Oleh karenanya perlu dijaga agar tidak terpecah belah. Dengan bersama mendukung kebijakan pemerintah untuk membangun negeri.

Dengan terjaga nilai toleransi yang sangat baik, maka pembangunan akan berjalan lancar. Serta situasi Papua Barat Daya  tetap aman ke depan.   

Karena inti dari sikap toleransi adalah menjunjung sikap menghormati dan menghargai perbedaan pendapat.

Apa yang dimaksud dengan toleransi umat beragama?

Lebih lanjut  Pakar Hukum menambahkan salah satu bentuk persatuan adalah toleransi umat beragama.

Toleransi yang merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain.

Baca Juga: BP Jamsostek Cabang Ceger Jakarta Ikutkan Kepesertaan JHT Ratusan Caddy Lapangan Golf Halim, Caddy Master: Kami Bekerja Jadi Tenang dan Pasti!

Seperti, tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita; tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun.

Dari situlah pentingnya toleransi antar sesama umat sangat dibutuhkan.

Salah satu manfaat dan tujuannya adalah mempermudah mewujudkan persatuan terhadap perbedaan yang ada.

Dengan begitu kehidupan yang lebih baik, nyaman, tentram di tengah perbedaan bisa terwujud dengan lebih mudah.

Toleransi di Papua

Di Indonesia ada budaya yang sangat unik yaitu satu tungku tiga batu di Provinsi
Papua Barat.

Etnis Mbaham Matta (WUH) adalah masyarakat Adat tertua yang ada di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Masyarakat Kabupaten Fakfak ini terkenal dengan filosofi Satu Tungku Tiga Batu.

Tiga batu sendiri menggambarkan pemeluk tiga agama besar di Papua Barat, yakni Katolik, Islam, dan Kristen.

Umat ketiganya harus terus bersatu dan tidak boleh ada yang terpisah.

Maksudnya  agar tungku yang ditopang di atasnya tidak jatuh dan tumpah. Karena pentingnya kerukunan sesama masyarakat itu.

Baca Juga: Terpilih Menjadi Anggota DPR RI, Denny Cagur: Haturnuhun atas Amanah dan Kepercayaannya

Melalui Satu Tungku Tiga Batu adalah filosofi yang harus senantiasa tertanam di jiwa masyarakat Fakfak.

Bahkan pesan inti dari filosofi tersebut pun dapat diadopsi oleh masyarakat dari daerah lain.

Mengenai keberadaan agama Katolik, Islam, dan Kristen sendiri.

Data yang dipublikasikan Pemda Fakfak di situs resminya menunjukkan jika Islam adalah agama mayoritas yang dianut di Fakfak.

Persentase  Islam 63,08 persen, lalu disusul Kristen Protestan 18,27 persen Katolik 18,52 persen, Hindu 0,09 persen dan Budha 0,04 persen, dikutip dari GNFI.

Tugu Satu Tungku Tiga Batu terletak di Taman Kota Fakfak.

Berada di bagian selatan kota yang berbatasan langsung dengan pantai.

Masyarakat dan wisatawan dapat mengunjungi tugu tersebut sambil menikmati pemandangan laut.

Pentingnya filosofi Satu Tungku Tiga Batu juga disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Prof. Dr. (H.C.) K. H. Ma'ruf Amin, saat mengunjungi Fakfak pada Jumat (14/7/2023) lalu.

“Filosofi ‘Satu Tungku Tiga Batu’ ini saya kira sesuatu yang harus, bukan hanya dilestarikan tapi diberikan nilai-nilai yang bisa menjadi pola hidup," kata Wapres.

Dikatakan bukan hanya slogan, tapi filosofi ini dalam bentuk tatanan kehidupan kita bermasyarakat, demikian Prof. Dr. (H.C.) K. H. Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Target Pengumpulan Rp430 M selama Ramadhan, Baznas Laksanakan 22 Program Manfaat untuk 1,1 Juta Mustahik

Prof. Dr. (H.C.) K. H. Ma'ruf Amin, melihat bahwa sejauh ini filosofi tersebut bisa diterapkan dengan baik di Fakfak.

Ia pun memberikan apresiasi kepada masyarakat Fakfak yang terus senantiasa menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Saya gembira karena di Fakfak ini semuanya bisa hidup rukun dan saling membantu sesuai dengan falsafah ‘Satu Tungku Tiga Batu’,” kata  Prof. Dr. (H.C.) K. H. Ma'ruf Amin.

IAIN Sorong sangat menghargai Kerukunan Umat Beragama di dataran Papua.

Kini IAIN Sorong makin maju di bidang pendidikan.

Buktinya telah hadir Program Magister  Jurusan Kepemimpinan Transformatif di IAIN Sorong  saat ini.

Tujuannya adalah.

Untuk menghasilkan lulusan Magister yang memiliki wawasan keislaman yang komprehensif.

Dan moderat, unggul, terkemuka  serta memiliki daya saing tinggi.

Yakni di tingkat nasional, regional, dan internasional.

Diupayakan IAIN Sorong menghasilkan Magister yang menjadi penggerak, pengembang dan peneliti.

Baca Juga: Tim Iptek KONI DKI Beri Sentuhan Psikologis terhadap Atlet Pencak Silat

Serta problem solver terhadap persoalan-persoalan keumatan, kepapuaan dan kebangsaan.

Kesimpulan

Apa yang didapat dari deskripsi di atas? Untuk lebih meningkatkan peran IAIN di Papua Barat Daya. Maka pengembangan IAIN menjadi UIN amat mendesak.

Mengapa IAIN harus berubah menjadi UIN.

Penting. Perubahan bentuk ini dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Papua. Dan proses integrasi keilmuan Agama Islam dengan sains.

"Serta mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,”

Perbedaan antara STAIN, IAIN dan UIN. STAIN hanya menjalankan program pendidikan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu saja.

Sedangkan IAIN menjalankan program pendidikan akademik dalam sekelompok disiplin ilmu.

Tapi Universitas Islam Negeri (UIN) lebih luas. Yaitu menjalankan program pendidikan akademik dalam sejumlah disiplin ilmu.

Dengan kehadiran UIN maka potensi membangun  kualitas SDM Papua di Universitas Islam Negeri (UIN) makin besar.

Khususnya pendidikan di bidang kedokteran atau disiplin ilmu umum lainnya di UIN.

Kalau sudah begitu maka jelas IAIN-UIN memberikan multiplier effect (manfaat berganda). Manfaatnya adalah peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Papua.

Baca Juga: Pemikiran Holistik Bupati Untung Tamsil dan IAIN Sorong Bangun IPM Fakfak via MoU Beasiswa, Luar Biasa

Sedangkan manfaat gandanya adalah
mempertebal kualitas  Toleransi Umat Beragama di bumi Papua Barat Daya tercinta.

(Sumber: Berbagai Referensi terkait Toleransi Umat Beragama). ***

Penulis: Yacob Nauly. Wartawan . Wartawan Utama versi Dewan Pers Indonesia. Mantan Ketua PWI Perwakilan Sorong. Agama Islam. Juara 2 Kompetisi  wartawan se-Indonesia program BRI  Fellowship Journalism  2021 di Jakarta. Mahasiswa Magister Jurusan Kepemimpinan Transformatif IAIN Sorong. Mahasiswa Magister Manajemen UT. Wartawan Ubahlaku Program Pemerintah Pusat tahun 2019 - 2021.
Lulus Tes Fellowship Tempo Institut  Jakarta tahun 2019.

Baca Juga: Stop Fitnah, Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto Bukan Pelaku Pelanggaran HAM 1998

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat