unescoworldheritagesites.com

Ribuan Penyuluh dan Petani Hadiri Apel Siaga Penyuluh Pertanian di Sumatera Barat - News

Pemberian penghargaan kementan (Ist)

: Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyelenggarakan Apel Siaga Penyuluh Pertanian, Sabtu (9/12/2023) di halaman Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Barat.

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman selalu mengatakan bahwa penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan. Pangan adalah senjata kita dan kedepannya kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor dan kita harus ekspor.

Mentan Amran juga mengungkapkan bahwa dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun ke depan Indonesia kembali swasembada khususnya padi dan jagung. Sehingga kita tidak impor lagi.

Baca Juga: Nonton Drama Korea My Demon Episode 6 Sub Indo, Misteri, Romansa, dan Konflik Mencekam!

“Saya percaya kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada adalah penyuluh pertanian”, tegasnya.

Maka itu kalian jangan mengeluh, terus semangat bekerja. Harus semakin meningkatkan motivasi serta keterampilan maupun wawasan di bidang pertanian yang terus berkembang.

Kegiatan Apel Siaga Siaga Penyuluh dan Petani dihadiri oleh ribuan penyuluh dan petani dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi dan dihadiri oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

Baca Juga: Wamenaker: PP dan PKB Sarana Ciptakan Hubungan Industrial yang Harmonis

Dalam arahannya Kabadan Dedi menyampaikan bahwa sumber daya manusia (SDM) pertanian tidak terlepas dari penyuluh pertanian dan petani. Saya hadir di Kota Padang ini untuk bertemu dengan para penyuluh pertanian dan Gapoktan/petani, petani milenial dan pengurus P4S.

“Karena kalian adalah pahlawan pangan dan garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan Indonesia dan penyuluh pertanian dangat berperan dalam transfer teknologi kepada petani/poktan/gapoktan.”, tegas Kabadan Dedi.

“Saya berharap, petani dapat terus meningkatkan kinerjanya dengan beradaptasi terhadap perubahan zaman dan tantangan yang ada, salah satunya melalui digitalisasi pertanian yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengakses informasi. Diantaranya melalui permodalan, agroinput, teknologi, pasar, dan sumberdaya lainnya yang terjangkau, relevan dan dapat diandalkan”.

Menurut Dedi, pembangunan sektor pertanian berperan strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Ada tiga faktor yang berkontribusi dalam melaksanakan pembangunan pertanian. Pertama inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian. Kedua Peraturan perundang-undangan pertanian yang mendukung peningkatan produktivitas pertanian sebesar 25%. Terakhir ketiga adalah SDM pertanian sebagai pelaksana kegiatan pembangunan pertanian yang mendukung peningkatan produktivitas pertanian sebesar 50%, ungkapnya.

Maka, agar tujuan pembangunan pertanian dapat tercapai yaitu peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, maka perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas SDM Pertanian untuk peningkatan produksi komoditas pertanian.

Saya yakin Provinsi Sumbar mempunyai perhatian terhadap peningkatan SDM Pertanian yang berkualitas, berdaya saing dan berjiwa wirausaha”, tegasnya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat