unescoworldheritagesites.com

Kunjungi Pengrajin Batik di Sukoharjo, Ganjar Pranowo Promosikan Produk Pengrajin Usaha Kecil ke Desainer, Pengusaha dan Pemilik Brand Besar - News

Capres Ganjar Pranowo mengunjungi pengrajin batik yang berada di Batik Kedung Gudel, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah . (istimewa )

: Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, mendorong para pengrajin usaha kecil di daerah bisa lebih dikenal produk dan karyanya di masyarakat agar mereka bisa lebih makmur dan sejahtera.

Hal itu disampaikan Ganjar saat mengunjungi pengrajin batik yang berada di Batik Kedung Gudel, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada Selasa (26/12/2023).

Baca Juga: Dihadapan Akademisi IPB, Ganjar: Kedaulatan Laut Harus Ditegakkan, Perlindungan Terhadap Nelayan Harus Diperkuat, Perketat Kapal Asing Tangkap Ikan

Ganjar menyebutkan bahwa Solo Raya adalah gudangnya para pengrajin batik yang masih menjalankan warisan tradisi membatik di setiap kabupaten dan kota.

"Kalau Solo Raya ini kalau batik jagoan. Hari ini saya menemukan di Sukoharjo tradisinya masih berjalan, produksinya cukup bagus, harganya terjangkau," ujar Ganjar di lokasi.

Cara yang ditempuh Ganjar terhadap pengrajin batik adalah dengan mengenalkan dan mempromosikan mereka ke para desainer, pengusaha dan pemilik brand-brand besar di Indonesia.
Cara yang ditempuh Ganjar terhadap pengrajin batik adalah dengan mengenalkan dan mempromosikan mereka ke para desainer, pengusaha dan pemilik brand-brand besar di Indonesia. (istimewa )

Adapun cara yang dilakukan Ganjar adalah dengan mengenalkan dan mempromosikan pengrajin batik ke para desainer, pengusaha dan pemilik brand-brand besar di Indonesia.

Baca Juga: Hadiri Kirab Budaya Nitilaku HUT ke-74 UGM, Ganjar Pranowo Gagas Kementerian Pemberdayaan Disabilitas, Setuju?

Menurut Ganjar, hal itu dilakukan agar pengrajin batik kecil yang ada di daerah bisa masuk dalam rantai suplai produk-produknya sehingga penghasilan dan kesejahteraan mereka bisa ikut berdampak.

"Maka saya dorong mereka bertemu para desainer dan ternyata mereka sudah relate dengan para desainer, dengan pemilik brand batik besar sehingga dia masuk dalam supply change," kata Ganjar.

"Yang perlu kita lihat adalah pengrajin tadi ibu-ibu, sudah berapa lama? Sejak kecil, jadi tradisinya berjalan. Mungkin perlu dikembangkan ke anak-anak muda," sambung Ganjar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat