unescoworldheritagesites.com

Pelabuhan di Teluk Palu Korban Amukan Gempa dan Tsunami Bakal Beroperasi Kuartal Pertama 2024 - News

Pelabuhan di Teluk Palu dioperasikan kuartal pertama 2024.

:  Pasca gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada tanggal 28 September 2018 silam yang mengakibatkan kerusakan fasilitas dan bangunan yang cukup parah termasuk pelabuhan ketiga di Palu yaitu Pelabuhan Pantoloan, Donggala, dan Wani, saat ini telah memasuki masa akhir proses pengerjaan.

Sesuai amanat Presiden melalui Inpres Nomor 10 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk fasilitas transportasi di bandara dan pelabuhan, Pemerintah RI melalui Kementerian Perhubungan telah menjalin kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membenahi kerusakan infrastruktur dan fasilitas akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya, yang beberapa di antaranya adalah perbaikan fasilitas pelabuhan.

Melalui program Emergency Assistance for Rehabilitation and Reconstruction (EARR), Kementerian Perhubungan optimis pengerjaan tiga pelabuhan di Teluk Palu dengan nilai investasi sebesar $68,36 juta atau sekitar 1 Triliun Rupiah akan segera beroperasi dan melayani penumpang pada kuartal pertama 2024.

Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Daerah Paska Gempa, Palu Siap Bangun Sentra Ekonomi Baru

Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub, M Mashyud menjelaskan, seluruh paket pekerjaan telah berjalan. Secara terperinci, pengerjaan paket Civil Works (CW) Sea Port 1: Pekerjaan untuk Rekonstruksi Pelabuhan Donggala saat ini mencapai kemajuan konstruksi 97,48 persen. Sedangkan untuk pengerjaan paket Civil Works (CW) Sea Port 2: Works for Reconstruction of Wani Port telah selesai 100 persen dan siap dioperasikan dan paket Civil Works (CW) Sea Port 3: Works for Reconstruction of Pantoloan telah dioperasikan sejak tahun 2022.

“Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Laut optimis pelabuhan ketiga tersebut dapat kembali melayani kegiatan kepelabuhanan baik mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik di Kota Palu dan sekitarnya, pada kuartal pertama tahun ini” ungkap Masyhud.

Pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pelabuhan Teluk Palu, ungkapnya, merupakan salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN) di mana pemulihan infrastruktur pelabuhan menjadi sangat vital untuk pemulihan ekonomi masyarakat sekitar maupun pemerintah mengingat Pelabuhan Teluk Palu merupakan salah satu pelabuhan utama yang menjadi poros maritim di Indonesia.

Baca Juga: BAZNAS - UNICEF Berkolaborasi Bangun Fasilitas WASH Untuk Anak-Anak Korban Gempa Palu-NTB

Masyhud menambahkan, kendala dalam pengerjaan proyek ini berasal dari aspek teknis. Dia mengatakan, pengerjaan dermaga pada proyek ini terkendala oleh anomali kondisi tanah yang cukup heterogen dan wilayah geografis daerah rawan bencana.

“Tanah di lokasi proyek Donggala mengalami kondisi easy drive saat dilakukan pemancangan, sehingga kedalaman tiang pancang rencana mengalami penurunan yang cukup banyak. Sebaliknya, di lokasi proyek Wani justru mempunyai karakter tanah keras yang menyebabkan tiang pancang cukup sulit mencapai kedalaman desain” ungkapnya di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Namun demikian menegaskan bahwa pekerjaan tersebut telah diselesaikan sesuai dengan prosedur teknis sesuai dengan kondisi aktual masing-masing.

Baca Juga: Ditemukan Lagi Satu Jenazah Korban Gempa Palu Di Reruntuhan Hotel Roa-Roa

“Kami juga telah melakukan pengujian terhadap hasil akhir pekerjaan konstruksi ketiga pelabuhan tersebut melalui uji sandar dan olah gerak kapal terhadap struktur dermaga di Terminal Donggala, Wani, dan Pantoloan sesuai dengan kriteria desain” kata Masyhud.

Dengan dilakukannya uji sandar kapal menggunakan metode pengecekan kapal pergerakan segmen beban lateral sandar tersebut, Ia berharap hasil pembangunan berjalan optimal dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan, sehingga selanjutnya fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan dapat digunakan untuk mendorong kemajuan perekonomian daerah maupun nasional dan membangun konektivitas transportasi nasional serta menciptakan keselamatan pelayaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat