unescoworldheritagesites.com

Revitalisasi Sentra IKM, Cara Jitu Kemenperin Dorong Pemda Manfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Berdaya Saing - News

Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita (kiri) memerhatikan para perajin batik saat membatik setelah meresmikan Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra di Kota Mojokerto dari hasil pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) (AG Sofyan)

 
: Pembangunan dan revitalisasi sentra industri kecil dan menengah (IKM) menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendongkrak potensi daerah melalui pengembangan inovasi dan kreativitas para pelaku IKM di sentra tersebut. 
 
Oleh karenanya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus konsisten mendorong pemerintah daerah agar dapat memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang IKM untuk melakukan pembangunan atau revitalisasi sentra IKM, antara lain di sektor batik, demi menciptakan para perajin batik yang lebih berdaya saing.
 
“Keberadaan sentra IKM batik diharapkan dapat melahirkan banyak diversifikasi produk batik seperti produk home decor, tas, sepatu, maupun busana yang akan dipasarkan secara luas, di dalam dan luar negeri,” kata Direktur Jenderal Industri (Dirjen) Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita saat meresmikan Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra yang berlokasi di Jalan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto
 
 
Selain Dirjen IKMA turut hadiri Pj Walikota Mojokerto, Muhammad Ali Kuncoro, serta Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Muhammad Gunawan Saleh.
 
Dirjen Reni mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Mojokerto yang memanfaatkan anggaran DAK Fisik Bidang IKM Tahun 2023 untuk program revitalisasi Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra di Kota Onde-onde ini.
 
Dirjen IKMA mengungkapkan, Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto telah memanfaatkan dana tersebut tak hanya untuk pelatihan ataupun pendampingan bagi pelaku IKM batik. Tetapi juga untuk penyusunan bentuk layanan sentra, proses bisnis, branding, peluang kemitraan, dan ekspor. 
 
 
“Fasilitasi gedung sentra IKM Batik Maja Brama Wastra ini juga diharapkan dapat membantu para pelaku industri batik di Kota Mojokerto dalam meningkatkan kemampuan, kreativitas, dan produktivitas yang berwawasan lingkungan,” ucapnya. 
 
Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita (tengah) menekan layar digital pada Peresmian Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra di Kota Mojokerto sebagai bagian komitmen Kemenperin terus konsisten mendorong pemda agar dapat memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang IKM
Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita (tengah) menekan layar digital pada Peresmian Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra di Kota Mojokerto sebagai bagian komitmen Kemenperin terus konsisten mendorong pemda agar dapat memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang IKM (AG Sofyan)
 Menurut Reni, pelaksanaan program revitalisasi sentra IKM batik sejalan dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, Bangga Berwisata Indonesia dan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). 
 
“Saya kira kita harus sepakat adanya peningkatan kapasitas IKM di sentra batik tersebut, maka terbuka peluang sangat besar bagi para pelaku IKM Batik di Kota Mojokerto untuk dapat memenuhi permintaan pasar. Baik dari sektor pengadaan barang pemerintah maupun sektor swasta, pariwisata, dan masyarakat yang menginginkan keunikan produk batik khas Mojokerto,” tuturnya.
 
 
Ditjen IKMA Kemenperin mencatat, hingga tahun 2023, terdapat 201 sentra industri batik yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, terdapat 62 sentra IKM batik yang berada di Provinsi Jawa Timur, salah satunya terletak di Kota Mojokerto ini. 
 
15 Sentra IKM Batik Bersumber DAK
 
Sementara itu, sampai tahun 2023, sentra batik yang dibangun dari fasilitas DAK terdapat di 15 daerah, salah satunya adalah Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra.
 
“Kami yakin perajin nantinya juga mampu melakukan promosi secara lebih ekonomis dan berkelanjutan melalui fasilitas yang telah disediakan di dalam sentra batik ini,” imbuhnya.
 
 
Dirjen Reni berharap, Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra yang berdiri di atas lahan seluas 5.300 meter persegi tersebut, kelak dapat menjadi sentra percontohan yang proses bisnisnya dikelola secara mandiri, akuntabel dan profesional, serta menunjukkan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, pelaku IKM batik, dan pemangku kepentingan lainnya.
 
 “Kami juga optimis, ke depannya akan banyak aktivitas ekonomi yang dapat dilakukan di gedung sentra IKM ini,” pungkasnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat