unescoworldheritagesites.com

Keterbatasan Kemampuan Produksi Menjadi Kendala UMKM Kembangkan Pasar ke Luar Negeri - News

Event KENDUREN UMKM yang diselenggarakan BI Solo (Endang Kusumastuti)

: Salah satu kendala yang dialami Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam mengembangkan pasar ke luar negeri adalah keterbatasan kemampuan memenuhi pesanan. 

Hal ini dikatakan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti saat pembukaan event 'Berkembang dan Berinovasi Jadi UMKM Keren (Kenduren UMKM)' di Mall Solo Square, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (21/7/2023)

"Beberapa kali kunjungan ke luar negeri untuk memasarkan produk UMKM tanggapannya bagus. Taoi saat menghadapi buyer besar, saat bicara jumlah besar ternyata tidak bisa memenuhi," jelasnya.

Baca Juga: Soal Dukungan Untuk Kaesang di Pilkada Depok, Grace Natalie Sebut Tunggu Tanggal Jadian

Untuk itu, Bank Indonesia (BI) mendorong UMKM untuk bergabung menjadi korporate untuk bisa memenuhi permintaan dalam jumlah besar.

"Untuk bisa memasarkan produk ke luar negeri harus memperhatikan 3K yakni komitmen , kualitas dan kontinuitas," jelasnya lagi.

Untuk bisa merambah ke pasar liar negeri menurut Destry tidak mudah karena persaingan semakin ketat.

Baca Juga: Sidang G20 EWG Keempat Sepakat Atasi Tiga Isu Prioritas

"Harus banyak-banyak KIS yakni konsisten, inovasi dan sinergi. Tidak bisa maju sendirian harus bersama,sama karena masalah dan tantangan semakin kompleks," katanya.

Di Kota Solo, peran UMKM dominan dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Kota Solo tumbuh 6,25 persen. Padahal nasional.hanya tumbuh 5, 03 persen. 

"UMKM mampu menyumbangkan 40 persen. Ini membuat BI konsern, karena bicara UMKM berarti bicara pertumbuhan ekononi," katanya lagi.

Baca Juga: Menkopolhukam Mahfud MD Santai Tanggapi Gugatan Panji Gumilang

Sementara itu dalam acara Kenduren UMKM yang diselenggarakan Bank Indonesia Solo itu, difokuskan pada sinergi pentahelix dalam mendorong UMKM naik kelas, go digital dan go global. 

"Pengembangan UMKM merupakan prasyarat untuk mendorong percepatan pemulihan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi mengingat besarnya kontribusi UMKM terhadap PDB nasional sekitar 60 persen dengan serapan tenaga kerja nasional sekitar 97 persen," jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Solo, Nugroho Joko Prastowo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat