: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan perlunya kerja sama dan aksi bersama untuk menghadapi tantangan global yang berkembang signifikan.
Menko Airlangga menyampaikan hal itu saat menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 28 perwakilan negara anggota OECD di Indonesia di Park Hyatt Hotel Jakarta, Kamis (24/8/2023).
OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi yang bermarkas di Paris, Prancis, dengan 38 negara anggota, penerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas.
Baca Juga: BPJamsostek Hadirkan Layanan 24 Jam, Guna Mempermudah Peserta
“Dampak pandemi Covid-19 dan krisis finansial global masih dirasakan sebagian besar masyarakat global,” ungkap Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (26/8/2023).
Menurut Airlangga, dinamika geopolitik yang terjadi menciptakan pola kerja sama internasional yang terfragmentasi serta menghambat aliran perdagangan, investasi dunia, dan meningkatkan perekonomian dunia.
Menko Airlangga sengaja mengundang para Dubes negara OECD untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas dan Ganjil Genap selama KTT ASEAN, Pelayanan Publik Tetap Normal
Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga menunjukkan kinerja perekonomian Indonesia yang tetap terjaga solid.
Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17% pada Kuartal II-2023 atau 5,11% sepanjang Semester I-2023.
Neraca perdagangan melanjutkan tren positif selama 38 bulan berturut-turut, dengan surplus USD 7,82 miliar pada Triwulan II 2023.
Kondisi perekonomian nasional tersebut, kata Airlangga, turut menjadi modal bagi Indonesia dalam berproses untuk menjadi anggota OECD.
Baca Juga: Satu Pekerja Meninggal Dunia Akibat Ledakan Tabung Gas Pengeboran Sumur di Area PD Migas Kota Bekasi
Modal lainnya, sebagai negara demokratis, Indonesia adalah mitra strategis bagi OECD dan negara anggota OECD.