unescoworldheritagesites.com

Kementan Kawal Peningkatan Hasil Panen Jagung Dua Kali Lipat - News

JAKARTA: Kementerian Pertanian menegaskan pentingnya menjaga ketahanan pangan. Untuk itu, Kementan terus mengawal peningkatan produktivitas produk pertanian, termasuk jagung.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan pentingnya menjaga ketersediaan pangan di tengah pandemi. Menurutnya, seluruh petani harus memastikan produksinya tidak menurun dan diupayakan terus meningkat.

Mentan Syahrul menjelaskan, jagung merupakan salah satu komoditi yang harus digenjot produksinya. Kementerian Pertanian bahkan terus memastikan stok dan ketersediaannya dalam kondisi aman dan cukup dengan aktif turun ke lapangan melakukan pendampingan kepada petani.

“Kementerian Pertanian mendorong kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk mendukung kegiatan Pertanian. Kita juga akan pastikan produksi bahan pangan pengganti nasi seperti jagung cukup sesuai kebutuhan bulanan. Pertanian Indonesia tidak boleh melemah, harusnya meningkat. Dalam keadaan apapun pertanian kita harus tangguh,” tegas Mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan hal serupa.

"Kita mendukung penuh seluruh kegiatan yang berkaitan dalam mendukung ketahanan pangan nasional," katanya. 

Dedi juga menuturkan, pada masa pandemi Covid-19, pertanian menjadi sektor kunci setelah pendekatan secara medis.

"Karena di masa pandemi imun harus naik, harus kuat. Dan untuk mendapatkan imun yang baik, kita harus mengkonsumsi pangan yang sehat," katanya.  

Peningkatan produktivitas pertanian sendiri dilakukan Kementan dengan memaksimalkan sejumlah program, temasuk Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI) yang hadir di 6 Provinsi dan 18 Kabupaten.

"Program ini bertujuan meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran. Diantaranya mendorong keterlibatan perempuan, perbaikan gizi keluarga hingga dorongan untuk simpan pinjam lewat kelompok tani komoditas," terang Dedi.

READSI juga memberikan dukungan bagi kelompok tani padi dan jagung agar dapat meningkatkan produksinya sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan. 

Dimulai dari  Sekolah Lapang (SL), temu lapang, sampai penyaluran sarana produksi dengan harapan besar dapat meningkatkan produksi yang akan berpengaruh pada  pendapatan petani.

KWT Timuh Bauh Desa Thang Raya, Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang menjadi salah satu penerima program READSI, mengungkapkan harga jagung di tingkat petani saat ini berada di kisaran Rp 5.500 per kilogram. 

Sedikit lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya dimana rata-rata harga di tingkat petani Rp 3.500 – Rp 4000.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat