unescoworldheritagesites.com

Gunakan Listrik PLN, Peternak Ayam Milenial Di Sulsel Bisa Hemat Puluhan Juta Rupiah - News

Foto: suarakarya.id / Humas PLN

: PT PLN (Persero) mendukung peternak ayam di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan untuk memodernisasi usahanya. Hasilnya, kegiatan usaha tersebut memberikan manfaat penghematan biaya operasional yang luar biasa.

Modernisasi metode ternak ayam dari terbuka menjadi tertutup atau close farm menuntut peternak untuk menggunakan listrik, PLN pun hadir melalui program Electrifying Agriculture memenuhi kebutuhan tersebut guna mendukung peternakan ayam yang berkualitas dan efisien.

Salah satu peternak ayam kandang tertutup di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Mustakim mengungkapkan, kunci keberhasilan dalam mengelola peternakan ayam adalah menjaga suhu tubuh ayam.

Baca Juga: Kakak Mau Tambah Daya Listrik? Lebih Mudah Lewat PLN Mobile Kak !

"Dengan metode kandang close farm, listrik memegang peranan penting untuk mengoperasikan 16 kipas blower yang digunakan menjaga suhu kandang," ujar Mustakim.

Peternak milenial tersebut mengatakan, menjaga suhu kandang menggunakan peralatan elektronik seperti kipas blower, penghangat ruangan dan lampu bertujuan meningkatkan performa produksi ayam telur maupun pertumbuhan ayam daging.

Dibandingkan kandang ayam konvensional, kandang ayam modern ini lebih ramah lingkungan, tidak berbau, dan suhu ruangan terkontrol dengan sirkulasi udara yang baik, sehingga berujung pada peningkatan keberhasilan panen.

Baca Juga: Perkuat Digitalisasi Sistem Transportasi, PLN Gandeng Grab Untuk Efisiensi Dan Produktivitas Operasional

Adanya pasokan listrik dari PLN dapat membantu peternak lebih efisien.
Jika harus menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower, penghangat ruangan dan lampu ia membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara sekitar Rp 32 juta per bulannya.

Sedangkan dengan menggunakan listrik, Mustakim hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 7 juta per bulannya untuk operasional peternakan kandang tertutupnya.

"Setelah menggunakan listrik, kami dapat mengoptimalkan produksi yang tadinya panen membutuhkan waktu 28 hari kini hanya membutuhkan waktu 22 hari sehingga dari sisi efektifitas waktu lebih singkat dan omzet kami pun otomatis meningkat," imbuhnya.

Baca Juga: PLN Gandeng PT Sang Hyang Seri Olah Sekam Padi Jadi Bahan Bakar PLTU

Sementara itu, peternak ayam di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Heri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah menghadirkan listrik untuk mesin pengolahan pakan ayamnya.

Dengan begitu, dirinya bisa menerapkan elektrifikasi pada mesin-mesin pengolahan pakan ayam untuk penggilingan jagung dengan biaya yang lebih rendah dibanding menggunakan listrik dari genset.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat