unescoworldheritagesites.com

Seminar Nasional IBI-K57: Perguruan Tinggi Perlu Membuat Roadmap Pengabdian Masyarakat untuk UMKM - News

Rektor IBI-K57  Dr Haswan Yunaz membuka Seminar Nasional IBI-K57 yang menyimpulkan agar Perguruan Tinggi perlu membuat Roadmap Pengabdian Masyarakat untuk pengembangan dan kemajuan UMKM (AG Sofyan )

 
: Perguruan Tinggi perlu membuat roadmap Pengabdian Masyarakat (Abdimas) untuk pengembangan dan kemajuan Usaha mikro kecil menengah (UMKM) Indonesia.
 
Demikian benang merah dari kegiatan Seminar Nasional and Call for Paper yang digelar Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI-K57) Senin (29/8/2022).
 
Seminar nasional yang melibatkan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta (PTN) dan PTS se-nusantara mengambil tema: Peran Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat UMKM di Era Revolusi 4.O Menyongsong Society 5.O dilakukan secara daringtt.
 
 
Seminar internasional dibuka oleh Rektor Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957, Dr. Haswan Yunaz, MM dan Keynote Speeech oleh Prof. Dr. Ruswiyati Suryasaputra, S.E., M.S.
 
Kemudian webinar terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama dengan tema: Entrepreneurship dan Innovation, menampilkan pembicara Prof. Dr. Musran Munizu, SE,M.Si,CIPM dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
 
 
Webinar kedua dengan tema: Ekonomi Kreatif dengan pembicara Prof. Dr. Murdjani, SE, MS dari Universitas Halu Oleo, Kendari.
 
Serta penutup webinar sesi ketiga mengambil tema: Urgensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mendukung UMKM Kreatif Indonesia, yang menampilkan pembicara, Dr. Wiwik Harwiki, MM dari Universitas Dr. Soetomo, Surabaya.
 
 
Rektor Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957, Dr. Haswan Yunaz, MM dalam sambutannya mengatakan saat ini penelitian dan pengabdian masyarakat, tidak hanya sebagai persyaratan formil belaka namun harus menjadi problem solving bagi persoalan masyarakat. Termasuk problem solving untuk pengembangan dan kemajuan UMKM. 
 
"Kampus dan Perguruan Tinggi menjadi bagian dari masyarakat yang dituntut untuk bisa memberikan pencerahan dan way out problem masyarakat, dalam hal ini menjadikan UMKM yang kuat dan berdaya asing," ujar Rektor Haswan Yunaz kepada di Jakarta.
.
 
Keberadaan UMKM, lanjut dia tentu membuat perputaran uang dan barang semakin dinamis. Bahkan supply chain ekonomi nasional juga banyak disumbang oleh sektor UMKM.
 
"Persoalannya UMKM kita masih menghadapi sejumlah masalah, terkait daya saing. Belum lagi masalah SDM, pendanaan, dan packaging serta kecepatan supply sesuai permintaan pasar," ungkap Haswan.
 
 
Untuk itu, jelas dia, UMKM perlu pendampingan dari perguruan tinggi. Untuk bisa meningkatkan UMKM, Perguruan Tinggi harus bisa menjadi mitra UMKM. Perguruan Tinggi harus membuat roadmap penelitian untuk membantu UMKM. Juga perlu membuat roadmap pengabdian masyarakat untuk UMKM," jelas Rektor Haswan Yunaz.
 
Intinya, UMKM perlu didampingi agar mereka memiliki daya saing tinggi. Perlu ada sinergi, kolaborasi, solidaritas, dan saling menguatkan.
 
"Kita berharap seminar nasional abdimas ini bisa bermanfaat untuk kemajuan UMKM dari peran aktif dan kontributif dari dunia kampus," pungkas Dr. Haswan Yunaz.
 
 
UMKM Serap Banyak Naker
 
Sementara itu, Prof. Dr. Ruswiati Suryasaputra, SE. MS selalu Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya yang menjadi Keynote Speech dalam seminar tersebut menjelaskan UMKM merupakan salah satu pilar terpenting dalam perekonomian. UMKM yang berkontribusi menyerap besar dalam penyerapan tenaga kerja 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
 
"Kontribusi terhadap PDB 61,07 persen. Menghimpun investasi 60,4 persen dari total investasi," ujarnya.
 
 
Ruswiati menambahkan, Perguruan Tinggi harus tetap menjunjung tinggi konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi juga harus berperan strategis dalam hal pemberdayaan. 
 
Dalam hal ini adalah entrepreneurship, technopreneurship, dan digitalpreneurship.
 
"Perguruan Tinggi harus berperan sebagai mediator UMKM dengan lembaga keuangan. Dan pihak-pihak terkait melalui upaya pembentukan keterkaitan satu sama lainnya," ujarnya.
 
 
Sedangkan karya ilmiah yang diperlombakan dalam seminar ini telah masuk 68 paper berasal dari PTN/ PTS mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah,  Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, hingga Sulawesi Selatan, yakni Universitas Muhammadiyah Palopo, dengan judul: Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan dan Administrasi Perpajakan pada Industri Tahu Tempe di  Desa Sumber Harum.
 
Selaku host seminar nasional ini, Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957 mengirimkan 41 paper. Salah satu yang menarik dengan judul:  Penjualan Produk Berbasis Digital Marketing bagi Pelaku Usaha UMKM Setu Babakan Kecamatan Jagakarsa Jakarta. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat