unescoworldheritagesites.com

Gubernur BI Ingatkan Dampak Rembetan Penyesuaian Harga BBM Subsidi Yang Perlu Dijaga - News

Gubernur BI menghadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Solo Raya (Endang Kusumastuti)

 

: Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengingatkan adanya dampak rembetan dari penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang perlu dijaga. Dampak rembetan penyesuaian harga BBM bersubsidi tersebut adalah kenaikan ongkos angkutan dan kenaikan harga lainnya termasuk pangan.

"Makanya pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Mendagri memerintahkan kepada walikota dan bupati untuk  menggunakan anggaran darurat untuk diberikan bantuan anggaran angkutan. Jadi SE nya jelas dan dananya ada," jelas Perry Warjiyo di acara.

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)  bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Solo Raya di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga: Lirik Lagu Buih Jadi Permadani viral oleh Zinidin Zidan

Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kenaikan harga barang-barang lainnya. Dampak rembetan kedua yang harus diwaspadai adalah kenaikan harga lainnya termasuk pangan.

"Jangan sampai nasi bungkus atau jadah goreng di Hik  ikut naik," ujarnya.

Untuk mengendalikan inflasi yang terjadi akibat dampak rembetan penyesuaian harga BBM subsidi, Perry menyebut pentingnya 'meronda'  gerakan nasional pengendalian inflasi. Gerakan ini untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo tanggal 18 Agustus lalu.

Baca Juga: Tak Kunjung Ditahan Putri Chandrawathi Dinilai Fadli Zon Sebagai Yurisprudensi Buruk

"BI telah mendatangi ke 16 daerah untuk menyerukan ayo guyub rukun, gotong royong membantu negara agar dampak global tak merembet ke rakyat. Karena kondisi dunia saat ini sedang tidak menenti, karena Covid-19 dan perang. Itu esensinya," jelasnya lagi.

Akibat kondisi dunia global yang tidak menentu menyebabkan harga energi dan pangan global juga tinggi sehingga perlu upaya untuk melindungi rakyat agar harga di luar negeri tidak mempengaruhi harga-harga di dalam negeri terutama harga pangan.

Lebih lanjut Gubernur BI mengatakan pemerintah pusat dan daerah serta BI perlu melakukan Operasi Pasar (OP) untuk menjaga agar harga pangan tetap stabil. 

"Cara lainnya adalah melalui kerjasama antar daerah. Daerah yang memiliki supply bisa kerjasama dengan daerah yang membutuhkan. Di Solo Raya tadi juga dilakukan penandatangan kerjasama antar daerah," katanya.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Pertalite Jadi 10.000 Rupiah Per Liter Mulai Sore Ini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat