unescoworldheritagesites.com

Belanja Produk Dalam Negeri Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional - News

Baja ringan produk PT Tatalogam Group yang sudah merambah pasar internasional.

: Salah satu cara untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional adalah melalui peningkatan belanja produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro, Kecil, dan koperasi.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI (Ittama Setjen DPR), Rabu pekan lalu.

Mengutip data Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Gus Muhaimin mengatakan bahwa pada 2022 alokasi belanja barang dan jasa serta modal pemerintah kurang lebih Rp1.000 triliun.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Masih Berduka Enggan Bicara Soal  Anis Capres Usungan NasDem Pemilu 2024

Dari angka tersebut, 40 persennya berpotensi digunakan untuk pembelian produk dalam negeri dan produk UMKM. Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi bahwa jika potensi tersebut direalisasikan dalam Semester I Tahun 2022 maka dapat menumbuhkan ekonomi sebesar 1,7 persen.

Gus Muhaimin menjelaskan, pada 30 Maret lalu, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi (UMKK) dalam rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.

”Melalui Inpres tersebut, Presiden menginstruksikan kepada setiap instansi pemerintah agar memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri atau PDN sesuai dengan kewenangannya,” katanya.

Gus Muhaimin menilai, implementasi program P3DN dapat memberikan ruang bagi industri nasional untuk meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas barang dan jasa sehingga mampu bersaing secara mandiri di pasar internasional.

“P3DN juga menjadi proteksi tambahan terhadap potensi pelemahan nilai tukar,” lanjutnya.

Di tempat terpisah, Vice Presiden Tatalogam Group Stephanus Koeswandi juga mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah. Mulai dari badan eksekutif, legislatif dan semua pihak yang terkait.

Sebagai pelaku usaha di sektor industri baja, Ia pun sepakat bahwa upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan peningkatan belanja produk dalam negeri juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas yang siginifikan. Tujuannya tentu untuk meningkatkan daya saing produk tersebut baik di Tanah Air maupun di mancanegara.

“Dengan diiringi peningkatan kualitas, tentunya pemulihan ekonomi dapat lebih cepat. Salah satu caranya yaitu sesuai strategi Kementerian Perindustrian yang itu dengan hilirisasi industri,” katanya.

“Strategi ini mampu meningkatkan nilai tambah komoditas yang kita miliki. Dengan adanya hilirisasi, ke depannya komoditas yang diekspor bukan lagi berupa bahan baku, tetapi berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Dan apabila dari hulu material sudah berkualitas, di hilir produk akhir yang dihasilkan juga akan berkualitas. Untuk itu kami (Tatalogam Group) terus meningkatkan penggunaan produk baja dalam negeri yang berkualitas ekspor dan menjalin kerja sama dari hulu ke hilir antara perusahaan dalam negeri,” ucap pimpinan perusahaan Baja Lapis Aluminium Seng (BJLAS) dan Baja Lapis Seng (BJLS) terbesar di Indonesia itu.

Baca Juga: Ketum Hipakad Hariara Tambunan Ingatkan Rongrongan NKRI Tidak Pernah Berhenti: Pancasila Pemersatu Bangsa!

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat