unescoworldheritagesites.com

BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 70 Juta Peserta Aktif di Akhir 2026 - News

BPJS Ketenagakerjaan melaunching strategi komunikasi baru

 

: Sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang bekerja sebanyak 135,61 juta orang, bekerja di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU). Tapi ternyata banyak pekerja BPU yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) untuk terus meningkatkan coverage kepesertaan. Hingga September 2022, total peserta aktif BPJAMSOSTEK sebesar 35,6 juta, termasuk pekerja BPU sejumlah 4,6 juta.

Berkaca pada hasil riset BPJAMSOSTEK, banyaknya pekerja BPU yang belum terdaftar sebagai peserta disebabkan masih kurangnya pemahaman mereka terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial.

Baca Juga: Lirik dan chord Gitar Lagu Rela Kau Tinggalkan Aku 'Bagaikan Tertusuk Duri' - Arief Putra

Selain itu mayoritas beranggapan bahwa BPJAMSOSTEK hanya diperuntukkan bagi pekerja formal seperti pekerja kantoran atau perusahaan.

Menyikapi hal tersebut, BPJAMSOSTEK melaunching sebuah strategi komunikasi baru dengan mengusung tema “Kerja Keras Bebas Cemas”. Strategi ini secara resmi diperkenalkan Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo lewat sebuah drama musikal yang menggambarkan kegelisahan para pekerja saat mengalami kecelakaan kerja serta perjuangan mereka untuk meraih masa depan yang sejahtera.

Gelaran ini sekaligus dijadikan momentum untuk kembali menegaskan bahwa seluruh pekerja berhak atas perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Juga: Doa Agar Hujan Berhenti

“Negara melalui BPJAMSOSTEK hadir untuk memastikan setiap pekerja Indonesia, apapun profesinya, apapun yang Anda kerjakan, Anda berhak untuk sejahtera, Anda berhak untuk dilindungi,” kata Anggoro, Kamis (20/10/2022).

BPJAMSOSTEK menargetkan hingga akhir tahun 2026 akan memiliki 70 juta peserta aktif. Anggoro optimis mampu memecahkan target tersebut menggunakan berbagai strategi, salah satunya pendekatan langsung kepada setiap sektor pekerja BPU seperti nelayan, petani, pedagang maupun profesi lainnya dengan cara dan bahasa yang sesuai karakternya masing-masing.

BPJAMSOSTEK juga terus berupaya untuk mengerti kebutuhan para pekerja, sehingga diharapkan mereka juga akan lebih mudah memahami pentingnya menjadi peserta BPJAMSOSTEK untuk melindungi diri dari segala risiko yang mungkin terjadi saat mereka bekerja.

Baca Juga: Doa Sholat Dhuha dan Bacaan Niatnya

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK yang diwakili oleh Subchan Gatot turut memperkuat komitmen Direksi dalam melindungi lebih banyak pekerja BPU.

“Program ini memang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat luas, karena memang masyarakat kita mayoritas bekerja di sektor informal. Oleh karena itu kita coba sasar sektor tersebut dengan lebih masif lagi, sehingga di tahun 2026 BPJAMSOSTEK bisa mengcover pekerja BPU lebih banyak lagi, yaitu sekitar 25 persen dari total target kepesertaan secara keseluruhan,” kata Subchan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat