unescoworldheritagesites.com

Mahasiswa FMIPA UNS Laporkan Dugaan Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan oleh Sopir Fakultas - News

Khoirul Umam (baju hitam) mahasiswa FMIPA korban penganiayaan yang dilakukan sopir FMIPA UNS (Endang Kusumastuti)

: Lagi kasus dugaan kekerasan terjadi di lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah.

Kali ini dialami mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Muhammad Khoirul Umam (19) yang diduga menjadi korban penganiayaan dari sopir di fakultas tersebut. 

Atas kejadian itu Khoirul Umam melaporkan  ke Polresta Kota Solo, pada Rabu (23/8/2023) malam. Tak hanya mengalami penganiayaan, korban juga diduga diancam dibunuh oleh pelaku yang berinisial YP, yang berprofesi sebagai sopir di fakultas tersebut.

Berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Nomor: STTLP/ 189/VIII/2023/SPKT/POLRESTA SURAKARTA/POLDA JAWA TENGAH, laporan itu diterima pada Rabu (23/8). Korban melaporkan dugaan Tindak Pidana Penganiayaan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 352.

Baca Juga: Sebuah Jeruk Berbentuk Seperti Bola. Setelah Dipotong 2 Bagian Sama Besar, Diketahui Panjang Diameter Jeruk

"Kejadian ini berawal saat BEM MIPA menggelar kegiatan eksplor Ormawa (pengenalan organisasi mahasiswa) pada Rabu (23/8/2023) siang sekira pukul 14.00 WIB. BEM mengangkat tema pergerakan tentang isu-isu yang terjadi di kampus UNS," jelas Khoirul di Mapolresta Solo, Kamis (24/8/2023).

Pada pukul 15.00 WIB, BEM mendapatkan panggilan dari pihak Dekanat terkait kegiatan tersebut. Khoirul yang juga Ketua BEM FMIPA kemudian menemui rektorat dan ditemui Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Ahmad Yunus. 

Korban datang ke rektorat diantar menggunakan mobil fakultas yang disopiri terduga pelaku YP.

Baca Juga: Debit Sebuah Pintu Air Adalah 5 m³/detik. Volume Air yang Masuk ke Pintu Air Tersebut Dari Pukul 12.00 Sampai

"Saat di rektorat saya merasa disudutkan. Setelah dari sana, saya diantar kembali ke fakultas dan duduk di depan di sebelah  pelaku. Sedangkan di bangku tengah ada Dekan dan Wakil Dekan FMIPA," jelasnya lagi. 

Menurut Khoirul, saat di perjalanan, sopir menanyakan dari daerah mana dia berasal. Setelah dijawab dari Tangerang, YP memukul di bagian rahangnya.

"Saya jawab orang Tangerang, dia bilang kamu tau atitute orang Solo enggak, sini saya ajari. Langsung saya dipukul di rahang sebelah kanan," katanya.

Baca Juga: Tak Didampingi Gibran, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Luncurkan Konsolidasi Pengadaan PDH di Solo

Aksi tersebut langsung dilerai oleh Dekan dan meminta sopir untuk tidak melakukan tindakan kekerasan lagi. Tetapi tindakan pemukulan tersebut tidak berhenti di sana.

"Saat sampai di fakultas kami keluar. Saya mau perjalanan pulang. Kemudian saya dipanggil lagi dan diseret ke dekat taman kampus. Saya ditonjok mengenai pipi kanan dua kali, dahi, paha dan kaki, dia juga menarik kerah baju dan menjambak saya,” katanya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat