unescoworldheritagesites.com

Dirugikan Rp 1,4 M, Nasabah Laporkan Dugaan Penggelapan KSP - News

Nasabah melaporkan dugaan penggelapan KSP IP di PMJ (SK.id/Sadono)

JAKARTA: Diduga melakukan penipuan dan penggelapan, seorang nasabah melaporkan Koperasi Simpan Pinjam Indosurya (KSP IS) ke Polda Metro Jaya. Korban Rayong Djunaedi (RD) mengaku dirugikan Rp1,4 miliar.

RD menunjukkan laporan kepolisian
No.LP/2229/IV
/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 9 April 2020 , pada Senin (13/4/2020), di Mapolda, didampingi kuasa hukumnya dari Master Trust Lawfirm,  Kitson Sianturi, SH, Sakti Manurung, SH,  Alvin Lim SH, Msc, CFP,  Natalia, SH Kitson Sianturi, SH.

Ihwal kasusnya terjadi pada 27 Desember 2019. RD mengaku ditawarkan produk simpanan berjangka dengan bunga 8-9 persen per tahun. "Saya ditawarkan Pak Azis selaku marketing dengan iming-iming bunga jaminan keamanan modal yang ditempatkan di koperasi," ujar RD kepada wartawan.

Namun setelah perjanjian jatuh tempo pada 27 Januari 2020,  apa yang sudah disepakati dengan KSP dalam perjanjian  'mentah'. Pihak KSP minta untuk diperpanjang jatuh tempo hingga 27 Februari 2020. "Saat itu dikantor KSP sudah ramai orang mau tarik dananya. Dan dana mereka (nasabah) semua juga tidak bisa ditarik," sebut RD.

Malah, katanya, nasabah diberikan surat edaran bernomor: 211/ISP-DIR/2020. "Yang intinya adalah pemberitahuan kepada seluruh anggota,  agar seluruh nasabah memperpanjang waktu penempatan dana mereka dikarenakan kondisi keuangan koperasi   kurang membaik," ujar RD.

Kuasa hukumnya Alvin menambahkan kliennya telah diperdaya dengan cara menyalahgunakan kepercayaannya sehingga menaruh dana sebesar Rp1,4 miliar yang ternyata bodong. "Kejahatan ini termasuk white color crime.Kami berharap pemerintah memberikan perhatian khusus karena berkali-kali timbul kasus seperti ini dengan modus yang sama," tegasnya. 

Alvin meminta atensi Kapolri dan Kapolda Metro Jaya untuk segera memproses kasus tersebut sehingga oknum di balik KSP dapat ditindak sesuai hukum. Sebab, menurutnya, ada sekitar Rp15 triliun dana yang telah dihimpun KSP dari masyarakat. "Kemarin Pak Desmond DPR juga sudah bilang 'tolong pak polisi usut'. Jadi kita kepingin pada korban lainnya untuk berani melapor. Karena kalau semua nasabah melapor maka kepolisian juga akan lebih gencar mengusut, sehingga jangan terjadi lagi kasus seperti ini," imbuhnya.

Disebutkan Alvin, untuk kepentingan para nasabah yang dirugikan pihaknya telah membuka posko pengaduan dengan nomor hotline 081-8899-800. "Kita para pengacara terdiri dari beberapa law firm telah membuka posko pengaduan. Jadi bagi yang dirugikan jangan takut untuk melapor. Hubungi posko kami di 081-8899-800. Kami akan bantu berikan konsultasi gratis dan kami bantu dari sisi hukum," ujarnya. 

Alvin berharap dengan laporan ini akan ada banyak lagi nasabah yang muncul untuk melaporkan kasus tersebut. "Selama ini masih ada nasabah wait and see. 'Wah, kalau dilapor malah itu tidak dibayar. Kamu kalau lapor tidak dibayar'. Dibuat isu seperti itu," ucap Alvin.

Disebutkan dalam kasus ini ada sekitar 10 ribu orang telah menanamkan dananya di Koperasi Indosurya. "Rata-rata menamkan uangnya ratusan bahkan hingga belasan miliar rupiah. Indosurya ini sudah berjalan kurang lebih 5 tahun," sebut Alvin. 

Alvin membeberkan Indosurya kuat dugaan bukanlah wadah koperasi melainkan ponzi scheme, sistem tutup lobang gali lobang, dimana bunga orang yang awal masuk akan dibayarkan oleh orang yang masuk belakangan. Setelah banyak dana terkumpul maka dana disamarkan atau dikaburkan keluar sistem tersebut sehingga orang yang masuk akan rugi berupa hilangnya modal mereka. 

"Contoh sudah banyak, Koperasi Langit Biru, Ciptadana, Millenium, semua dana masyarakat yang jadi korban tidak ada yang balik. Diduga KSP juga menggunakan sistem ponzi scheme sehingga dana tidak bisa ditarik ketika jatuh tempo," ungkap Alvin. 

Sebab, lanjutnya, sewajarnya koperasi simpan pinjam tidak boleh mengalihkan dana masyarakat keluar anggota koperasi. "Jadi dana dari anggota dan untuk anggota sehingga jelas dana ada di anggota, sedangkan Indosurya tidak jelas dimana letak dana nasabahnya," Ujarnya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat