unescoworldheritagesites.com

Kawanan Preman Di Tanjung Priok Terorganisir, Punya Badan Usaha - News

Kawanan preman di Pelabuhan Tanjung Priok yang diamankan PMJ.

JAKARTA: Aksi preman di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, digerakkan oleh badan usaha jasa pengamanan dan pengawalan. Polda Metro Jaya (PMJ) terus menelisik peran para pengelola jasa ini, menyusul tertangkapnya 23 preman, dalam operasi lanjutan.

"Ada 4 kelompok yang beraksi. Masing-masing kelompok Bad Boy diamankan 4 orang, Haluan Jaya Perkasa 6 tersangka,  Sapta Jaya Abdi 3 orang, dan Tanjung Raya Kemilau 4 orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Mapolda, Kamis (17/6/2021).

Fadil yang didampingi Kabid Humas Kombes Yusri Yunus, Direktur Reskrimum Kombes Tubagus Ade mengatakan  peran dari anggota kelompok ada yang mengutip dalam pelabuhan atau depo dan ada yang di luar pelabuhan Tanjung Priok.

Modus pelaku, kata Fadil, mereka  memasang stiker di setiap truk kontainer untuk memberikan tanda jasa pengamanan.

“Apabila ada  truk kontiner yang tidak dipasang stiker, akan mengalami banyak gangguan di jalan oleh ‘asmoro’ (preman) jasa pengiriman,” papar Fadil.

Jasa pengamanan mengutip bervariasi dari setiap truk kontiner, harian antara Rp 2000 – Rp 20.000 dan bulanan antara Rp 50.000 – Rp 100.000.

“Jasa pengamanan Bad Boy mengutip perbulan dari beberapa perusahan sekitar Rp 9 juta lebih, Haluan Jaya Perkasa mengutip Rp 177 juta dari 141 perusahan truk kontiner, Sapta Jaya Abadi mengutip Rp 24 juta dari 529 unit kontiner dan Tanjung Raya Kemilau mengutip Rp 82 juta dari 809 unit kontiner,” jelas Fadil.

Beragam barang bukti berhasil disita seperti handphone, stiker, bukti slip setoran dan lainnya. Mereka dijerat pasal 368 KUHP dengan ancaman penjara 9 tahun.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat