JAKARTA: Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI Leonard Eben Ezer Simanjuntak membenarkan bahwa penyelidik telah memeriksa tiga orang untuk mendalami kasus dugaan skandal penyelundupan impor emas batangan oleh PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. Mereka masing-masing bernisial ANI (Direktur Niaga PT Antam periode 2019), MAA (Executive Director Precious Metal PT Antam), dan INM (Staf Keuangan Corporate Finance dan Treasury Division PT Antam).
“Kasusnya masih dalam proses penyelidikan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jum'at (6/8/2021). Anggota DPR Arteria Dahlan dan anggota Komisi III DPR RI lainnya sebelumnya mendesak agar Kejagung mengungkap kasus penyelundupan impor emas senilai Rp47,1 triliun. Politikus PDIP Arteria Dahlan, politikus Demokrat Santoso dan politikus Nasdem Sahroni membuka kasus ini saat rapat kerja dengan Kejagung. Bahkan ketiganya sempat berencana membentuk Panitia Kerja (Panja) kasus skandal penyelundupan impor emas ini.
Setelah wakil rakyat di Komisi III tersebut, muncul juga desakan dari Masyarakat Anti Korupsi (MAKI). Koordinator MAKI Boyamin Saiman pada 2 Agustus lalu juga mendesak Kejagung agar serius membongkar skandal penyelundupan impor emas batangan yang dilakukan PT Aneka Tambang (Antam). Menurut Boyamin, keseriusan Kejagung dalam mengusut skandal sangat penting karena sangat mungkin banyak aktor di balik skandal besar tersebut. "Ini skandal besar, Kejaksaan Agung harus serius mengusut masalah ini," kata Boyamin.
Menurut Boyamin, seharusnya tidak hanya Kejaksaan Agung yang turun tangan membongkar skandal ini, tetapi juga bisa penegak hukum yang lain. Ini mengingat banyaknya pelanggaran hukum di balik kasus ini. "Kepolisian misalnya mengusut soal pemalsuan dan penipuannya dalam hal ini kasus mengubah kode. KPK bisa turun dalam kasus suap atau korupsinya," tuturnya seraya menyatakan persetujuannya dengan rencana DPR terkait pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Skandal Impor Emas PT Antam. Pansus akan dapat membongkar aktor utamanya.***