: Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin menurun reputasinya sebagaimana dipaparkan Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan disambut KPK seraya menunjukkan bahwa lembaga antirasuah sudah menangkap ribuan tepatnya 1.400 koruptor.
“Kami memberikan apresiasi terhadap seluruh elemen masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi,” kata Plt Jubir KPK, Ali Fikri, Senin (25/7/2022), menanggapi adanya survei kepercayaan publik terhadap KPK melorot terutama dalam hal adanya keraguan dari masyarakat terkait netralitas dan kemandirian aparat KPK dari suap atau tekanan kelompok masyarakat tertentu.
Oleh karena tanpa dukungan masyarakat, KPK hingga kini tidak mungkin bisa menangkap sampai 1.400 lebih pelaku korupsi. Ali juga menyebutkan tanpa peran masyarakat, KPK tidak mungkin bisa mendorong upaya perbaikan dan pembenahan sistem tata kelola pada kementerian, lembaga, pemerintah daerah, serta BUMN/BUMD untuk memimalisasi celah rawan korupsi.
"Sejauh ini KPK masih bisa mengajak individu masyarakat untuk memiliki kesadaran berintegritas agar terbangun budaya antikorupsi. Masyarakat semakin memahami bahwa untuk menurunkan tingkat korupsi, kita tidak bisa hanya mengandalkan upaya-upaya represif tetapi juga preventif," kata Ali.
Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Dorong Pemuda dan LSM Daerah Jadi Aktor Pemberantasan Korupsi
KPK sampai saat ini telah menangani 1.200 lebih perkara tindak pidana korupsi. Namun faktanya, tindak pidana korupsi hingga kini masih banyak. Upaya pencegahan dan pendidikan antikorupsi menjadi strategi pemberantasan korupsi yang tidak kalah penting.
Survei LSI tidak hanya sekadar mengukur atau membandingkan tingkat kerawanan terjadinya tindak pidana korupsi pada suatu institusi, namun juga memberikan rekomendasi perbaikan agar ke depannya tindak pidana korupsi tidak semakin sistemik.
“Oleh karena itu, dalam pengukuran kepercayaan publik dari lembaga survei ini, kami pun berharap bisa memperoleh hasil dan rekomendasi lengkapnya, agar survei-survei ini memberikan kontribusi bagi upaya perbaikan pemberantasan korupsi itu sendiri," harap Ali
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan sebelumnya mengatakan kepercayaan masyarakat yang masih di bawah 50 persen boleh dikatakan negatif.
“Berdasarkan hasil survei itu, hanya 47 persen masyarakat yang memberikan penilaian baik dan sangat baik terkait kemandirian aparat KPK dari suap atau tekanan kelompok masyarakat tertentu. Sebanyak 39 persen masyarakat memberikan penilaian buruk dan sangat buruk dan 11 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab,” kata Djayadi.
Baca Juga: MAKI Laporkan Kasus Dugaan Korupsi Importasi Bawang Putih Ke KPK
Kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan KPK dalam hal menindak korupsi dari internal sendiri dalam posisi rawan. Hanya sebanyak 57 persen masyarakat memberikan penilaian baik dan sangat baik sementara 33 persen masyarakat memberikan penilaian buruk dan sangat buruk.
Sebelas persen lainnya menyatakan tidak tahu. “Untuk yang korupsi para aparat KPK di angka 57 persen. Jadi di bawah 60 persen tingkat penilaian positif masyarakat,” ujar Djayadi.
Masyarakat juga menilai aparat KPK masih memiliki kemandirian dan netralitas dari suap atau tekanan dari partai ataupun politikus dengan penilaian 51 persen positif. Sementara 38 persen memberikan penilaian negatif dan 12 persen menyatakan tidak tahu.