: Irjen Ferdy Sambo meminta maaf kepada institusi Polri menyusul insiden di rumah dinasnya Duren Tiga, yang mengakibatkan tewasnya Brigadir Joshua. Dia juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Joshua.
"Saya selaku ciptaan Tuhan menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri demikian juga saya menyampaikann bela sungkawa atas meninggalnya Brigadir Josua, semoga keluarga keluarga diberikan kekuatan," demikian dikatakan Irjen Pol Ferdy Sambo sesaat setelah tiba di Bareskrim untuk memenuhi panggilan penyidik, Kamis (4/8/2022).
Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka, Bharada E Langsung Ditahan Penyidik Bareskrim Kasus Tewasnya Brigadir J
Irjen Ferdy Sambo tiba di Bareskrim Polri pukul 10.00 WIB untuk diperiksa sebagai saksi kasus penembakan Brigadir Joshua (J).
Ini merupakan pernyataan Sambo pertama sejak peristiwa penembakan Brigadir J tanggal 9 Juli 2022. Akibat peristiwa ini, jenderal bintang dua ini dinonaktifkan sebagai Kepala Divisi Propam Polri.
Baca Juga: Ini Bunyi Pasal 338 KUHP yang Bakal Menjerat Bharada E dalam Kasus Brigadir J
Lebih lanjut Sambo mengatakan ia berharap istirnya, Putri Chandrawathi serta anak-anaknya dapat segera pulih dari trauma pasca peristiwa penembakan Brigadir J alias Nopriansyah Hutabarat hingga tewas di rumah dinasnya.
Pihak polri sebelumnya mengklaim Brigadir J tewas karena ditembak Bharada E alias Eliezer karena membela Putri yang disebut jadi korban pelecehan seksual.
"Saya mohon doa agar istri saya segera pulih dari trauma dan anak-anak saya juga bisa melewati kondisi ini. Sekian dan terima kasih," ucap Sambo .
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak memberikan asumsi dan persepsi atas peristiwa berdarah yang terjadi di rumah dinasnya, Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan itu Ia meminta masyarakat untuk bersabar. Pasalnya, segala asumsi liar yang merebak dikalim Sambo hanya membikin kasus menjadi simpang siur.
"Terlepas dari apa yang telah dilakukan Yosua kepada istri dan keluarga saya, selanjutnya, saya harapkan kepada seluruh pihak-pihak dan masyarakat untuk bersabar." kata dia.
"Tidak memberikan asumsi persepsi yang menyebabkan simpang siurnya peristiwa di rumah dinas saya," Sambo menambahkan.***