unescoworldheritagesites.com

ICK : Keterlibatan Irjen Teddy Minahasa Memprihatinkan, Ancaman Hukuman Mati Pantas Diberikan - News

Ketua Presidium ICK Gardi Gazarin (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo  (istimewa )

 

Polri kembali dirudung kasus yang "menampar" keras wajah penegak hukum. Belum tuntas proses penyidikan dan penyelidikan dua kasus  pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J  dan kasus kericuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 132 orang tewas, kini Kapolda Jawa Timur yang baru diangkat Irjen Teddy Minahasa (TM)  ditangkap terkait kasus jual beli narkotika.

"Keterlibatan Kapolda Jatim Teddy Minahasa dalam kasus narkoba tidak cukup diusut, tapi ancaman hukuman mati pantas diberikan kepada mantan Kapolda Sumbar itu," kata Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK) Gardi Gazarin, SH, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: ICK Usulkan Pemerintah Jadikan Stadion Kanjuruhan Monumen Sepak Bola

Pertimbangannya yang terlibat adalah sosok Jenderal Polri memiliki kredibilitas sudah teruji meniti karir bebagai strategi di Kepolisian, serta jabatan lain yakni, pengawal Wapres era Jusuf Kalla.

"Melihat track recordnya, tak pantas dan tak layak bermain narkoba apalagi menjual barang haram puluhan miliar rupiah. Ini menjadi kredibilitas Polri berdampak kehancuran mendalam," ucap Gardi Gazarin.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, 10 Perwira Polisi Dicopot, ICK: TGIPF Sanksi Tegas Eksekutif hingga Penyenggara

ICK lanjut Gardi Gazarin mengapresiasi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang dengan cepat merespon dan melakukan penangkapan terhadap jenderal bintang dua itu.

ICK juga mencatat, pengungkapan kasus narkoba melibatkan Kapolda Jatim kategori terbesar untuk level pimpinan Polri. Insiden ini juga telah menodai penegakkan hukum yang gencar dilakukan Polri memberantas narkoba dari hulu ke hilir.

"Apresiasi tinggi penangkapan yang dilakukan Polri tidak pandang bulu karenanya penyidik kasus Teddy Minahasa ini dibongkar hingga ke akar-akarnya," tambah Gardi Gazarin.

Disatu sisi, ICK menilai posisi Mabes Polri ibarat dalam kondisi sakit yang harus diobati bahkan di rawat total.

Lebih dari itu, ICK meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi dan meninjau ulang era kepemimpinan Polri saat ini.
Polri harus tetap solid.

"Jangan sebaliknya saling serang buka aib internal.Sebab, era 2022 ini terjadi tiga kasus kriminal menonjol yang amat mengecewakan masyarakat dan merugikan Polri. Ketiga kasus itu adalah, peristiwa Ferdy Sambo, tragedi berdarah Stadion Kanjuruhan berbuntut pencopotan Kapoda Jatim dan jajarannya," kata Gardi Gazarin.

Kasus ketiga  penangkapan TM terkait jual beli narkoba."Ini tamparan keras di muka Kapolri, menambah kegaduhan masyarakat. Wajar masyarakat marah dan kecewa," ungkap Gardi.

Ketiga peristiwa beruntun ini dirasa memmihatinkan , mengingat masyarakat baru bersiap untuk keluar dari himpitan ekonomi akibat Pandemi Covid-19. "Anehnya, masa yang belum usai Pandemi ini justru dimanfaatkan dan terjadi penyalahhunaan jabatan," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat