unescoworldheritagesites.com

Dukung Kemajuan Sikap Lukas Enembe, Warga Jayapura Imbau Simpatisan di Rumah Lukas Membubarkan Diri - News

Foto: Istimewa

: Pengacara Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening menyatakan, Gubernur Papua Lukas Enembe telah menyatakan kesediaannya untuk diperiksa tim dokter Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemeriksaan akan dilaksanakan di rumah pribadi Enembe di Koya Tengah, Jayapura.

Stefanus juga mengatakan, keluarga dan para pendukung Lukas mendukung penuh upaya KPK dan tim dokter independent dari Ikatan DOkter Indonesia (IDI) untuk memeriksa Lukas di rumah kediamannya. Sebab, KPK dinilai telah menempuh upaya persuasive sehingga situasi pun menjadi kondusif.

Perkembangan ini membuat warga Jayapura gembira. Mereka mengapreasi kesediaan Lukas itu. Salah satunya adalah Jordan Yapo warga Kampung Doyo, Sentani, Kabupaten Jayapura. Jordan menyebut keterbukaan sikap Lukas tersebut merupakan sebuah langkah maju yang patut diapresiasi.

Baca Juga: Ketua Dewan Adat Suku Moi: Masyarakat Yang Ada di Kediaman LE Harus Pulang Agar Proses Pemeriksaan KPK Lancar

“Saya mengapresiasi karena Pak Lukas sudah membuka diri untuk diperiksa,” ungkap Jordan di sela-sela acara penutupan Festival Danau Sentani di Pantai Khalkote, Sabtu (29/10/2022).

Kalau Lukas sudah membuka diri, lanjut Jordan, untuk apa lagi rumahnya dijaga ratusan orang. Ia meminta massa simpatisan Lukas yang selama ini menjaga dengan ketat rumah kediaman Lukas untuk membubarkan diri dan kembali ke aktivitas hariannya di kampungnya masing-masing.

“Karena Bapa Lukas sudah bersedia, masyarakat yang selama ini jaga rumah Pak Lukas di Koya, bubar sudah,” imbau Jordan.
Ia menilai, dengan perkembangan yang semakin baik ini, keberadaan ratusan warga di rumah kediaman Lukas Enembe justeru bisa memperkeruh situasi. Jalannya pemeriksaan bisa terhambat. Kalau terhambat, penyelesaian persoalan Lukas pun bisa tertunda.

Baca Juga: KPK ke Papua Bukan Untuk Jemput Paksa Lukas Enembe, Hanya Lakukan Pemeriksaan Saja

Menurutnya, Lukas Enembe sendiri yang mesti bicara dengan para pendukungnya itu untuk meninggalkan rumah kediamannya.

“Kalau orang lain yang minta, belum tentu mereka mau, karena mereka datang ke Koya karena mereka hormat dan cinta kepada Pak Lukas,” tutur Jordan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat