unescoworldheritagesites.com

Netanyahu Sesumbar Menangi Perang, Dapat Pasokan Senjata Baru dari AS, Akan Perangi Hamas di Gaza Berbulan-Bulan Lagi - News

Ilustrasi: Netanyahu Sesumbar Menang Perang, Dapat Pasokan Senjata Baru dari AS, Akan Perangi Hamas di Gaza Berbulan-Bulan Lagi. (Tangkapan layar video apnews.com)

: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan pemerintah menyampaikan dalam 7 hari terakhir, pasukan Israel (IDF) melenyapkan lebih dari 100 kelompok radikal bersenjata Palestina di Jalur Gaza.

"Itu terjadi setiap hari. Puluhan teroris dibasmi setiap hari, bahkan terkadang lebih. Kami melihat semangat ini, kami akan menghancurkan Hamas, mengembalikan sandera kami dan kami akan memenangkan perang ini,” ujar Netanyahu, dirilis tass.com berdasarkan laporan dari Tel Aviv, Minggu (31/12/2023).

Menurut Perdana Menteri Israel, pihaknya sepenuhnya mendukung pasukan Israel (IDF). Mereka, kata Netanyahu, melakukannya dengan baik dalam perang yang sulit ini.

Baca Juga: Fenomena No Viral No Justice Jadi Sorotan Publik, Respons Pimpinan Polri Lebih Cepat Setelah Pengaduan Masyarakat Diviralkan

Sehari sebelumnya, laoran AP dari Deir Al-Balah, Jalur Gaza di laman resminya, apnews.com, menyebutkan Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang Israel terhadap Hamas di Gaza akan berlanjut selama “berbulan-bulan lagi”.

Menurut Netanyahu, Israel membutuhkan lebih banyak waktu. “Seperti yang dikatakan kepala staf minggu ini, perang akan berlanjut selama beberapa bulan lagi,” katanya dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Sabtu (30/12/2023).

“Kebijakan saya jelas. Kami akan terus berjuang sampai kami mencapai semua tujuan perang, yang pertama dan terutama adalah pemusnahan Hamas dan pembebasan semua sandera,” ujarnya.

Baca Juga: Hari Libur, Presiden Jokowi Ajak Ethes dan Lembah ke Mall

Lebih dari 120 sandera masih berada di Gaza, setelah militan Hamas menyandera lebih dari 240 sandera dalam serangan 7 Oktober yang juga menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Terkait kemungkinan kemajuan menuju kesepakatan pertukaran sandera, Netanyahu mengatakan hari Sabtu bahwa “Kami melihat kemungkinan, mungkin, adanya pergerakan” tetapi dia tidak ingin meningkatkan “ekspektasi yang berlebihan.”

Serangan Hamas dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober tersebut membuat situasi di Timur Tengah meningkat tajam. Hamas menyebut serangan itu sebagai respons atas tindakan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. 

Baca Juga: Biogas di Desa Bonjeruk, dari Nyalakan Kompor, Penerang di Malam Hari hingga Pupuk Organik Kualitas Tinggi

Israel kemudian merespon dengan melakukan pengepungan total terhadap Jalur Gaza dan memulai operasi militer di wilayah ini.

Israel juga menyerang sebagian Lebanon dan Suriah sebagai pembalasan atas pemboman yang dilakukan dari negara-negara tersebut. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.

Secara khusus Netanyahu berterima kasih kepada pemerintahan Biden atas dukungannya yang berkelanjutan, termasuk persetujuan penjualan senjata darurat baru, yang kedua bulan ini, dan pencegahan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengupayakan gencatan senjata segera. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat