unescoworldheritagesites.com

Pemprov DKI Raih Apresiasi Dari Menkes Dalam Penanganan Stunting - News

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Menkes Budi G Sadikin bercakap-cakap dengan  seorang ibu dari anak yang diduga mengalami  masalah tumbuh kembang ( Stunting) di Cekerang, Jakarta  Barat,  Selasa ( 30/10/2023).



: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan langkah konkret untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting pada balita.

Upaya tersebut dilakukan melalui sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, yaitu Kementerian Kesehatan .

Pada hari ini, Selasa (31/10/2023), Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono hadir dalam peluncuran Gerakan Anak Sehat, Bersama Cegah Stunting yang diinisasi oleh Kemenkes RI.

Baca Juga: Cegah Stunting, Masyarakat Desa Aik Berik Dibantu Telur Senilai Belasan Juta.

Gerakan ini dicanangkan untuk meningkatkan sinergi lintas sektor dan memberi wadah yang mengundang partisipasi masyarakat dalam pencegahan stunting sejak dini.

Gerakan yang dimulai di Jakarta dan akan berlanjut di provinsi-provinsi lain ini dilakukan dengan cara dukungan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal kepada anak-anak bermasalah gizi yang telah didata.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono  dalam peluncuran Gerakan Anak Sehat tersebut mengatakan, pihaknya telah melakukan banyak aksi bersama Kemenkes RI untuk mempercepat penanganan stunting.

Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, GPN Peduli Pemberantasan Stunting dan Memberdayakan Petani

”Jumlah balita stunting di Jakarta ada sekitar 20.000 anak, dan yang sudah berhasil diintervensi sejumlah 9.000-an. Dan jumlah ini akan terus bertambah,” tutur Heru di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Utama, Cengkareng Barat, Jakarta Barat.

Kemudian, Heru mencontohkan berbagai upaya yang telah dilakukan pihaknya, baik berupa pemberian makanan tambahan untuk balita, maupun edukasi terhadap orang tua agar memperhatikan gizi bagi ibu hamil dan balita.

“Di Posyandu kami berikan makanan tambahan, di Dinas Sosial juga di setiap RPTRA diberikan kegiatan makanan tambahan. Pemprov DKI Jakarta berusaha membuat anak itu tidak masuk kategori stunting. Terima kasih karena Gerakan Anak Sehat ini menambah power supaya masyarakat sadar akan (bahaya) stunting,” ucapnya.

Baca Juga: Pemda, Puskesmas, Posyandu dan Seluruh Masyarakat Harus Fokus Tangani Problem Stunting

Keseriusan Pemprov DKI dalam menangani kasus stunting mendapat apresiasi dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin.

Menteri Budi menilai, naiknya data stunting di Jakarta bukan karena penanganannya yang kurang maksimal, justru karena Pemprov DKI secara aktif mengintervensi balita agar terbebas dari stunting.

"Pak Gubernur DKI yang paling rajin cari anak-anak stunting. Jadi Jakarta naik terus (data stunting), bukan jelek. Karena banyak dari daerah lain pindah ke Jakarta dirawat sama Gubernurnya," tutur Budi.

Baca Juga: Angka Pernikahan Anak Rendah, Kepala BKKBN Optimistis Stunting di Bengkulu Utara Turun

Gerakan Anak Sehat dicanangkan Kemenkes RI bersama Pemprov DKI, serta Yayasan Benih Baik Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia. Tidak hanya memberikan PMT lokal, gerakan ini juga memberikan edukasi gizi dan kesehatan yang bertujuan untuk membangun preferensi makan anak, menggerakkan ekonomi lokal masyarakat, menjamin keberlangsungan kegiatan, hingga mempermudah distribusi PMT agar tepat sasaran. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat