unescoworldheritagesites.com

Yang Muda Yang Melek Investasi - News

Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi,  Dosen Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Ist)


Oleh: Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi

: Tema peringatan Sumpah Pemuda pada perayaan ke-95 di tahun 2023 yaitu:“Bersama Majukan Indonesia”. Terkait tema ini, salah satu aspek yang penting adalah komitmen kaum muda terhadap kesehatan finansial dan melek investasi.

Komitmen membangun generasi muda kaum milenial yang melek finansial - investasi  harus melihat fakta dari mayoritas pengangguran di Indonesia adalah berpendidikan tinggi. Padahal seharusnya mereka bisa berpenghasilan dan bisa sedari awal bisa peduli
melek finansial – investasi. Jadi, situasinya justru berubah karena dominasi pekerjanya justru dari berpendidikan menengah ke bawah.

Data dari Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2019 menunjukan jumlah pengangguran berpendidikan Diploma 3,1% sementara Sarjana 10,5%. Fakta ini menjadi ironi jika dikaitkan tuntutan pemenuhan kualitas SDM bagi pembangunan.

Baca Juga: Dagelan Demokrasi

Meskipun demikian dari jumlah itu masih ada keperilakuan dari generasi muda milenial yang mulai peduli terhadap melek finansial – investasi. Hal ini dibuktikan penegasan Kementerian Keuangan terkait peningkatan kesadaran generasi muda milenial dalam berinvestasi, terutama penerbitan surat berharga ORI 017 tahun lalu dan hal ini menjadi preseden yang baik dalam prospek jangka panjang dan juga prospek daya tarik investasi di pasar modal bagi kaum muda milenial.

Konfirmasi bahwa ORI adalah salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu WNI yang penjualannya secara online melalui e-SBN dan perolehannya untuk APBN termasuk bagi pemulihan pasca pandemi, pendanaan jaring pengaman sosial - pembiayaan UMKM dan juga kesehatan. Terkait hal ini, Kemenkeu menegaskan pemesanan ORI017 Rp.18,34 triliun melibatkan 42.733 investor dan juga
23.949 adalah investor baru.

Artinya, meski pandemi rentan ketidakpastian tetapi daya tarik ORI017 tinggi dan rincian investor generasi milenial (lahir di tahun 1981-1994) sebanyak 18.452 investor atau 43% dari keseluruhan. Hal ini menjadi tantangan kepada generasi milenial untuk lebih cerdas melakukan pengelolaan uangnya, termasuk tentu di sisi investasi, asuransi dan juga tabungan sehingga semakin melek manajemen finansial sehingga menjamin  keberlanjutan masa depan. Edukasi dan literasi ini selaras dengan komitmen menjadikan kaum muda milenial melek investasi di pasar modal.

Baca Juga: Sinergi Pembangunan

Identifikasi investor ORI 017 dari generasi tradisional (lahir sampai tahun 1945) hanya 2%, generasi Baby Boomers (1946-1974) berjumlah 23%, generasi X (1965-1980) ada 31%, generasi Y (1981-1994) mencapai 43% dan generasi Z (1995-2010) ada 1%. Hal ini menegaskan adanya distribusi yang menarik terkait investasi dan keterlibatan kaum muda milenial dalam berinvestasi menunjukan indikasi positif, setidaknya ini menjadi warning terhadap kepedulian jaminan masa depan dan tentu berkaitan dengan kepastian manajemen finansial – investasi secara sistematis dan berkelanjutan.

Oleh karenanya ini perlu diapresiasi dan pada dasarnya selaras dengan harapan agar kaum muda milenial bisa lebih melek finansial – investasi, setidaknya untuk mereduksi ancaman keuangan dan menjamin kesehatan finansial bagi kaum muda milenial. Selain melek finansial – investasi, sejatinya kaum muda milenial juga harus melek asuransi karena juga penting, termasuk tentunya melek finansial di pasar modal yang semakin menjanjikan.

Belajar bijak dari nilai urgensi manajemen finansial investasi bagi kaum muda milenial maka menjadi beralasan jika sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi kini mulai dikenalkan investasi, terutama ORI. Paling tidak ini menjadi awal belajar tentang investasi yang lebih nantinya ketika mereka semakin melek finansial dan investasi. Hal mendasar yang perlu dicermati adalah perhitungan tentang risiko dan kepastian terkait manajemen finansial – investasi.

Baca Juga: Batik: Seni dan Karya

Jika sedari awal sudah disampaikan maka edukasinya bisa menjadi lebih mudah dan  harapan terhadap kaum muda milenial yang melek dalam finansial dan investasi akan menjadi lebih mudah tentu juga membangun kesadarannya secara kolektif demi masa depan yang lebih baik, bukan hanya bagi kaum muda tetapi juga bagi negara. Artinya, melek pasar modal juga perlu dibangun sedari awal - kontinu

Garis besar yang perlu disampaikan kepada generasi muda kaum milenial mengacu dari praktisi keuangan bahwa kesehatan keuangan dapat dijabarkan dalam 3 aspek, misalnya pertama: pemenuhan kebutuhan bulanan adalah prioritas utama karena hal ini sangatlah terkait dengan standar hidup, bukan gaya hidup. Penyisihan bagi kebutuhan bulanan ini
tidak bisa diganggu gugat. Kedua: meminimalisasi pembelian yang tidak penting sebab cenderung pemborosan dan juga penting menghindari impulse buying (tidak terencana). Ketiga: strategi klasik yang paling ampuh adalah menabung, berapapun jumlahnya tapi yang terpenting adalah konsisten karena dari sinilah maka kaum muda generasi milenial terjaga kesehatan finansial dan menjamin terbangunnya melek finansial dan investasi serta dipastikan akhir bulan bisa tetap tersenyum tanpa tercekik oleh bunga kartu kredit.

Sinergi dari semua itu selaras dengan tema peringatan Sumpah Pemuda pada perayaan ke-95 di tahun 2023 yaitu: “Bersama Majukan Indonesia”. ***

* Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi - Dosen Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat