unescoworldheritagesites.com

Sekali Lagi tentang Maduramart - News

Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi, Dosen Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Ist)


Oleh: Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi 

: Apakah benar viral tentang kontroversi terkait parkir liar menguntungkan Maduramart? Kehadiran warung madura yang buka 24 jam memberikan fenomena baru di balik bisnis kelontong. Sejatinya, tidak ada yang aneh dari eksistensi keberanian membuka 24 jam untuk warung kelontong, bukankah sehari memang ada 24 jam dan seminggu ada 7 hari sehingga memungkinkan semua pelaku ekonomi - bisnis untuk memanfaatkannya tanpa harus merasa bersalah.

Anehnya, kehadiran dan eksistensi warung madura di sejumlah tempat yang bisa dan berani buka 24 jam justru dipersoalkan. Beberapa diantaranya itu lebih mengacu pertimbangan persaingan dengan argumen jam operasional. Padahal, apa yang dilakukan di balik operasional warung madura yaitu keberanian membuka warung untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Terkait ini, tidak bisa dipungkiri era now ketika mobilitas individu semakin tinggi maka ritme kerja untuk individu bisa sangat jauh berbeda. Apakah benar kasus parkir liar menguntungkan Maduramart?

Baca Juga: Asa Bola Dunia

Publik di perkotaan, termasuk juga di sejumlah pedesaan sepertinya sudah terbiasa dari ritme kerja 24 jam per hari sehingga pastinya membutuhkan pemenuhan kebutuhan dan keinginannya. Oleh karena itu, kehadiran sejumlah warung madura di perkotaan dan di pedesaan sejatinya membantu memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Artinya secara prinsip bisnis tidak ada yang salah karena memang berusaha  menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran. Oleh karena itu mengapa harus diperdebatkan terkait jam operasional warung madura, bukankah mereka juga berusaha melakukan hal yang sama dari publik lainnya, termasuk juga para pelaku ekonomi – bisnis. Terkait ini tidak ada alasan logis menolak kehadiran maduramart yang membuka usaha
operasionalnya 24 jam sehari.

Sebaliknya, justru seharusnya pelaku ekonomi - bisnis bisa meneladani apa yang sukses dilakukan oleh mayoritas warung madura saat ini yang berani membuka operasionalnya 24 jam sehari. Artinya, memang sekarang kebutuhan hidup semakin tinggi dan pastinya ini menjadi peluang dan tantangan bagi semua pelaku ekonomi – bisnis untuk mencari cuan dan salah satunya yang sangat bisa dilakukan adalah membuka usaha semaksimal mungkin yaitu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

Baca Juga: Ada Apa dengan Maduramart?

Setidaknya, pelaku ekonomi – bisnis memang dituntut untuk maksimal berusaha karena memang sebagai pihak swasta harus tertantang untuk memanfaatkan waktu, sementara semua mendapatkan kesempatan di era now yang sama yaitu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Artinya mereka yang tidak bisa memanfaatkan operasional jam kerja tentunya jangan mencari kesalahan dari pihak lain, termasuk para pekerja dari warung madura,
tapi seharusnya mereka bercermin dari kasus warung madura yang sangat antusias mendulang cuan dengan bekerja keras pada rentang waktu seharinya. Jika warung madura bisa, mengapa yang lain tidak berusaha?

Fenomena penolakan eksistensi warung madura yang berani membuka 24 jam sehari di beberapa daerah tidak bisa terlepas dari realitas persaingan ekonomi - bisnis. Terkait ini seharusnya eksistensi warung madura menjadi cambuk untuk mengejar cuan lebih baik lagi di era now dengan memanfaatkan ketersediaan waktu yang semuanya mendapatkan waktu yang sama yaitu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Sekali lagi, jika eksistensi di sejumlah daerah dari warung madura bisa membuka operasional waktu 24 jam sehari maka ikutilah persaingan itu dan janganlah kemudian mencari kambing hitam mencibir berdalih
ketidakmampuan bersaing.

Fakta di era now tidak ada alasan mengebiri semua potensi ekonomi – bisnis yang ada, pertanyaannya adalah tinggal mau dan mampu apa tidak mencari cuan dan celah bisnis di balik realitas dan fenomena yang ada? Terkait ini maka sejatinya tidak ada alasan yang logis untuk melarang eksistensi warung madura di sejumlah daerah untuk tetap terus berusaha buka 24 jam sehari.

Baca Juga: Problem Kemiskinan

Justru seharusnya fakta ini menjadi peluang dan tantangan pelaku ekonomi bisnis bekerja lebih keras atau kalau bisa bukan hanya 24 jam sehari tapi 30 jam sehari untuk mencari cuan dan mendulang pundi-pundi rupiah demi pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Jadi, keberadaan parkir liar tidak ada relevansinya dengan kehadiran maduramart secara sistematis. ***

* Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi - Dosen Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat