unescoworldheritagesites.com

HIKMAH RAMADHAN: Alam Penuh Rahasia - News

Edy Purwo Saputro - Dosen Program Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Ist)

Oleh: Edy Purwo Saputro

: “Qul anzalahul ladzii ya’lamus sir-ra fissamawaati wal ardh in-nahuu kaana ghafurar rahimaa” (QS Al-Furqan 6). Yang artinya: “Katakanlah yang menurunkan Al-Qur’an yaitu yang mengetahui rahasia langit dan bumi. Sesungguhnya Dia yang Maha Pengampun dan Penyayang”.

Alam semesta ini penuh misteri dan juga rahasia, kehidupan kita juga demikian sehingga tidak ada satupun yang tahu kejadian satu detik ke depan. Oleh karena itu, tidak ada sesuatupun yang dapat meramalkan hari esok. Kerahasiaan alam harus dipelajari dan pembelajarannya diharapkan menjadi muara untuk meningkatkan rasa keimanan kita sehingga kita semakin banyak mensyukuri nikmat dan anugerah dari Allah SWT.

Kerahasiaan dari semesta ini akhirnya menuntut manusia melakukan eksplorasi dan eksploitasi secara seksama untuk meningkatkan keimanan, bukan justru merusaknya. Padahal, kerusakan di semesta ini sudah nampak di depan mata akibat salah urus dalam melakukan eksplorasi dan eksploitasi tanpa mempertimbangkan keseimbangan alam yang seharusnya dijaga.

Baca Juga: HIKMAH RAMADHAN: Nuzulul Qur’an

Allah SWT menciptakan alam semesta ini penuh dengan rahasia-Nya sehingga kita dituntut untuk bisa mengurai kejadian di semesta ini dan karenanya Allah SWT mewajibkan kita untuk menuntut ilmu. Hal ini menunjukan bahwa pada dasarnya semua orang itu harus berilmu dan masing-masing memiliki kelebihan sesuai bidangnya. Oleh karena itu, tidak salah jika kita dituntut untuk menimba ilmu kepada ahlinya. Terkait ini, ajaran Islam menuntut kita belajar dari lahir sampai liang lahat dan siapapun yang meninggal saat menuntut ilmu tidak ada balasan kecuali surga. Hal ini menunjukan betapa pentingnya arti mencari ilmu. Belajar dari kehidupan menjadi guru terbaik untuk memantau bagaimana hidup dan kehidupan selanjutnya di masa depan.

Bahwa rahasia alam ini dapat dibuktikan dan proses pembuktiannya memang tidak semuanya harus pakai prosedur yang rumit (bahkan ada proses pembuktiannya yang dilakukan sangatlah sederhana).  Fakta yang bisa diambil dari proses itu juga menunjukan bahwa semua rahasia alam menjadi suatu misteri jika masih belum dieksplorasi dan masih belum ditemukan proses pembuktian. Oleh karena itu, inilah tugas yang harus diemban manusia sebagai khalifah, yang tidak lain itu semua akan bisa meningkatkan kesejahteraan.

Baca Juga: HIKMAH RAMADHAN: Al-Qur’an dan Kehidupan

Kalau hasil dari eksplorasi rahasia alam (meski dengan pembuktian yang sederhana) bisa dikomersialkan (tanpa bermaksud untuk meminorkan proses kreatif dalam menjual program televisi), lalu apakah hal ini tidak justru menjadi cambuk bagi kita semua untuk lebih mempelajari dan mengkaji secara detail atas semua rahasia alam semesta? Selain itu, apakah tidak menyadari bahwa proses eksplorasi tersebut juga mengacu pada aktualisasi ibadah?

Terkait antusiasme tantangan untuk mengungkap rahasia alam Allah SWT berfirman dalam QS.Al-Baqoroh 164, yang artinya: “Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi, pergantian siang malam, bahtera yang berlayar di lautan membawa apa yang memberi manfaat bagi manusia, dan apa yang Allah SWT turunkan dari langit, lalu dihidupkan-Nya dengan air itu bumi yang sudah mati. Dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan perputaran angin, awan yang dikendalikan antara langit-bumi. Sungguh terdapat tanda-tanda kebenaran bagi orang-orang yang bisa memikirkannya”.

Fakta fenomena alam memang menjadi tantangan manusia untuk memecahkannya dan mengambil hikmah. Hal ini juga menuntut perilaku manusia untuk bisa membedakan antara yang baik dan juga benar sehingga pengelolaan semetas melalui eksplorasi dan eksploitasi bisa dilakukan secara bijak. ***

  • Edy Purwo Saputro - Dosen Program Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat