unescoworldheritagesites.com

Kontestasi Pilpres 2024, Jangan Jual Kucing dalam Karung - News


Oleh: Yus Dharman

Dunia ini, Panggung Sandiwara, ceritanya mudah berubah, Kisah Mahabrata
Atau tragedi dari Yunani Mengapa kita bersandiwara? (dan seterusnya)

Itu adalah sepotong liryc lagu Grup Band God Bless yg dinyanyikan oleh Ahmad Albar pada  1977. Meskipun sudah hampir setengah abad, rasa-rasanya, Lyric lagu tersebut masih up to date, jika di nyanyikan saat ini, semakin mendekati kontestasi Pilpres pada bulan Februari 2024.

Harusnya, sebelum dicalonkan oleh parpol kandidat legislatif maupun Eksekutif di seleksi secara ketat kemampuannya seperti seleksi calon karyawan di Perusahaan.

Baca Juga: Hoax Uang Kertas!

Jika lulus seleksi, wajibkan memilkik Surat Keterangan Catatan Kepolisian/SKCK,
Jangan sampe org bermasalah hukum, lolos dilantik jadi anggota legislatif, seperti yg pernah terjadi di Sumatera Utara. buronan masa dilantik jadi Anggota DPRD, yg nga nga aja !

Setelah assesment dan dinyatakan lulus, baru kemudian ditawarkan ke konstituen untuk dipilih menjadi pemimpin. Ini barang ORI silakan di pilih. Gitu kira-kira tag line nya.

Wajibkan juga para kandidat punya youtube chanel atas nama nya, untuk sosialisasi, jelaskan latar belakang keluarga, Pendidikan, pekerjaan, prestasi-prestasi apa saja yg pernah di raih, memaparkan visi dan misi serta program kerjanya secara transparan jika kelak terpilih.

Baca Juga: Tebang Semua yang Bengkok, Namun Jangan Tebang Pilih

Sehingga masyarkat mengenal kwalitas calon pemimpin yg akan diberikan amanah untuk menaruh harapan hajat hidup nya selama lima tahun kedepan.

Bukan cuma bisa nya Flexing, mejeng dg foto-foto dirinya yg dicetak di spanduk-spanduk ukuran besar dipajang di pinggir-pinggir jalan sebagai etalase untuk pencitraan mirip penganten sunat.
cara-cara pencitraan model begitu uda kuno, harus ditinggalkan ! Masyarkat jangan disuruh beli kucing dalam karung terus dong !

Semoga para pemimpin yang terpilih pada tahun 2024, akan membawa perubahan menuju masyarakat Indonesia Toto Tentrem Kerto Raharjo menggambarkan keadaan suatu wilayah yang tertib, tentram, sejahtera, serta berkecukupan segala sesuatunya. serta Gemah Ripah Loh Jinawi sesuai yg di amanatkan Pasal 33 ayat (3) UUD, 45. “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Bukan sebesar-besar kemakmuran Kroni-Kroni nya !

Janji ya, seleksi rekrutmen Caleg, Cabup, cagub dan capres yg bener, jgn asal asalan, asal bayar, asal dekat. Kasihan rakyat, uda cape disuruh tebak-tebak buah manggis terus.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat