unescoworldheritagesites.com

Keselamatan Transportasi di Penghujung Tahun - News

Djoko Setijowarno

Oleh Djoko Setijowarno

Perjalanan atau mobilitas warga di akhir tahun akan bertambah. Keselamatan perjalanan jangan diabaikan. Antisipasi kecelakaan dicegah sedini mungkin. Selain transportasi darat, transportasi perairan perlu diperhatikan juga. Kondisi cuaca yang kurang baik dapat menjadi salah satu penyebab kecelaan di perairan.

Survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan menunjukkan, potensi pergerakan Nasional pada Nataru 2022/2023 adalah 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak *44,17 juta orang*.

Pergerakan pada masa Natal dan Tahun Baru (24 hari) diperkirakan akan didominasi oleh kendaraan pribadi yaitu mobil pribadi (28,26 persen) dan sepeda motor (16,47 persen). Penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan total sekitar 67,95 persen. Pengguna angkutan umum kereta api 13,42 persen; Bus 11,90 persen; pesawat 11,02 persen; kapal penyeberangan 4,49 persen; kapal laut 2,04 persen.

Jalan tol dan moda KA masih menjadi pilihan utama digunakan sata Nataru. Jalur tol 58,7 persen dan jalan artier 41,3 persen. Sepeda motor tidak sebanyak saat mudik lebaran. Namun pilihan sepeda motor di jalur utama yang paling banyak akan dilalui adalah Jalur Lintas Utara Jawa (Pantura) sebesar 12,8 persen dan Jalur Lintas Tengah Jawa sebesar 11,92 persen.

Prediksi total penumpang angkutan umum 16,61 juta (naik 80,84 persen). Angkutan jalan naik 29 persen, angkutan kapal penyeberangan naik 7 persen, angkutan KA naik 207,6 persen, angkutan udara naik 52,7 persen dan angkutan laut naik 156 persen.

Baca Juga: Perlu Instruksi Presiden untuk Angkutan ODOL

Terdapat sejumlah wilayah di Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi saat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Terdapat tujuh provinsi yang diperkirakan akan mengalami peningkatan mobilitas, yakni Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat, dan Bali.

Antisipasi kecelakaan

Ada dua faktor yang meningkatkan potensi kecelakaan saat libur Natal dan Tahun Baru. Dua faktor dimaksud yakni mobilitas tinggi kendaraan ke destinasi wisata dan intensitas hujan yang cukup tinggi pada Desember.

Hampir seluruh akses menuju destinasi wisata juga merupakan jalan yang tergolong rentan terhadap kondisi air yang meluap ke jalan, longsor pada bagian tebing, licin, dan lain sebagainya. Antisipasi dini pun perlu dilakukan pemerintah, khususnya terkait kesiapan kendaraan ataupun awak pendukungnya (Wildan, 2022).

Baca Juga: Kemenhub Gelar Posko Pemantauan dan Pengendalian Transportasi Libur Nataru 2022-2023

Berdasarkan kajian KNKT, kecelakaan di Tol Cipali terkait dengan kelelahan dan gap kecepatan antara mobil dan truk. Silakan beristirahat jika lelah dan jaga batas kecepatan kendaraan.

Masyarakat diimbau patuh pada aturan lalu lintas dan mengikuti petunjuk petugas di jalan. Persiapan kendaraan dan fisik pengendara juga perlu diperhatikan untuk mampu menguasai kendaraan serta situasi jalan yang akan dilewati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat