unescoworldheritagesites.com

Laptoplisasi: ICT Terbarukan Dalam Pendidikan - News

Imam Sibawaihin, M.Pd (Dokumentasi Pribadi )

Oleh Imam Sibawaihin, M.Pd
 
: Kemajuan dalam bidang teknologi memang tidak dapat dipungkiri. Setiap waktu akan terus berkembang dan semakin canggih, terutama di zaman globalisasi seperti ini. 
 
Anda tidak perlu lagi untuk berlama-lama menulis surat untuk mengirim kabar kepada keluarga anda dan mengirimnya melalui pos. 
 
 
Dengan kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi anda dapat mengirim pesan singkat atau menggunakan telpon, sebagai alat komunikasi yang lebih cepat dari pada menggunakan surat.
 
Kemajuan tersebut tidak hanya ditemukan di Negara-negara maju, tapi menyeluruh di seluruh Negara. Zaman yang serba canggih, dengan teknologi yang terus berkembang
tidaklah membuat kalangan pesantren menjadi tersisihkan.
 
 
Namun, mengaplikasikan hal tersebut menjadi hal yang bermanfaat untuk pendidikan.
 
Diantara bukti nyata yang membuktikan bahwa kalangan pesantren selalu eksis dengan zamannya adalah laptopisasi.
 
Dengan adanya laptopisasi para santri dituntut untuk menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan Belajar Siswa Aktif (KBSA) membuat santri menjadi lebih trampil dalam menjelaskan dan juga lebih berani serta percaya diri untuk menjabarkan hasil pemahaman mereka. 
 
 
Dengan akses internet yang menggunakan wi-fi membuat santri lebih mudah dalam melengkapi data untuk bahan penjabaran yang diperlukan. 
 
Selain itu dalam bidang pendidikan keagamaan santri tidak harus lagi menyusun buku-buku tebal yang berjilid-jilid dilemari-lemari besar dan tinggi. 
 
Tetapi sekarang untuk mendapatkan lebih dari 5.000 buku tentang agama, baik dalam bidang fiqih, tafsir, hadis, nahwu, shorof, tasawwuf, akhlak maupun pembahasan yang lain, santri cukup memiliki program yang bernama Maktabah Syamilah dilaptop.
 
 
Program yang berbentuk software ini sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar. Karena, dengan adanya program ini tidak sibuk-sibuk lagi untuk membawa buku berjilid-jilid tebal ke kelas atau untuk mencari tafsiran ayat Al-Quran misalnya. 
 
Cukup dengan membuka program tersebut dan mencari bidang tafsir maka akan didapati berbagai macam tafsir. Baik itu Tafsir Jalalain, Ibnu Katsir, atau pun yang lain. 
 
Di samping itu ada juga program Islami lainnya seperti: Quran digital, faroid, cara memandikan mayit, tajwid dan masih banyak lagi program lain seperti  pengingat waktu sholat yang bernama Shollu. 
 
 
Laptopisasi yang sudah berjalan kepada seluruh santri kelas enam ini sudah diresmikan oleh Syekh K.H Sa’adih dan juga KH. Mustofa Mughni. 
 
Dan kedepannya diupayakan agar dapat diaplikasikan kepada seluruh santri Aliyah. Diantara kelebihan yang ditawarkan oleh program laptopisasi ini adalah :
 
Pertama, kemudahan yang ditawarkan oleh laptop karena dapat menyediakan fasilitas bagi para santri yang memiliki bakat didalam menulis, mengarang juga dalam membuat karangan-karangan yang bersifat hikayat ataupun karangan ilmiah.
 
 
Kedua, banyaknya software lainnya yang dapat digunakan oleh para santri, seperti : microsoft office, movie maker, corel draw, dan software lainya yang akan menambahkan wawasan santri dalam menjawab tantangan teknologi.
 
Ketiga, guna menghilangkan kesan santri yang terkesan gaptek (gagap taknologi), yang dianggap bahwa santri hanya bisa mengaji, membaca kitab-kitab klasik, membaca maulid dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. 
 
Akan tetapi, santri juga dapat bergerak di dalam dunia komputer dan teknologi tidak kalah dengan siswa-siswa luar, bahkan lebih dari pada mereka.
 
 
Akan tetapi, bekas perjuangan ulama-ulama terdahulu tidak dilupakan. Walaupun para siswa Daarul Mughni Al-Maaliki sekarang menggunakan laptop. 
 
Suasana pesantren salafi pun tetap dilestarikan dengan penggunaan beberapa kitab-kitab klasik karangan para ulama Indonesia.
 
Sehingga nilai-nilai pengorbanan dan perjuangan para ulama tetap tersimpan di dalam hati para santri dan juga semangat juang para pahlawan yang berkobar-kobar tidak lenyap begitu saja.
 
 
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecanggihan teknologi yang kita saksikan jangan sampai menjadikan kita buta akan agama.
 
Akan tetapi menjadi sebuah sarana untuk meningkatkan kredibilitas para santri sehnggga dapat bersaing dalam segala aspek kehidupan dan menjadi sebuah pijakan yang dapat mengantarkan kita kedepan gerbang pintu perjuangan dan dapat melanjutkan estafet perjuangan para wali.
 
Dan ini merupakan niat luhur KH. Musthofa Mughni, Pengasuh Pondok pesantren Daarul Mughni Al-Maaliki, yang telah dirancang sedemikian rupa semenjak ± 5  tahun yang lalu. 
 
 
Yang beliau niatkan agar santri zaman sekarang tidak tertinggal oleh kecanggihan zaman. 
 
Bahkan dapat menjadi santri unggulan yang dapat menciptakan suatu sarana dan gagasan baru guna perkembangan dan kemajuan para santri di Pondok Daarul Mughni Al-Maaliki. 
 
Agar suatu saat dapat menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan menjadi suatu image yang baik bahwa santri itu tidak hanya duduk untuk mengaji kitab-kitab klasik. Akan tetapi santri juga dapat membuka sebuah alat yang dianggap sebuah media yang tidak mudah untuk dipelajari. ***
 
Imam Sibawaihin, M.Pd, Alumni S2  Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Sekretaris MGMP

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat