unescoworldheritagesites.com

Jokowi Geregetan Uang Rakyat Untuk Beli Barang Impor, Bodoh Banget Kita Ini! - News

Presiden Jokowi. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden.)

: Presiden Joko Widodo (Jokowi) geregetan, banyak anggaran digunakan untuk membeli barang-barang impor. Padahal, kalau digunakan untuk membeli produk dalam negeri, akan bisa menopang pertumbuhan ekonomi.

Presiden menunjukkan kekesalannya ini ketika memberikan pengarahan kepada para menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, yang digelar di Hotel Grand Hyatt, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (25/3/2022).

"Uang-uang APBN, uang rakyat, uang kita sendiri kok dibelikan barang impor. Kita ini gimana sih kadang-kadang? Aduh. Saya detailkan lagi, geregetan saya," ungkap Presiden tampak menahan amarah dalam tayangan video di YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Bank Indonesia Jawa Timur Gelar Webinar Hadirkan Menparekraf Sandiaga Uno

Menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi akan dengan mudah meningkat apabila konsisten untuk mengganti produk impor dengan membeli produk dalam negeri. Hal ini, kata Presiden, juga dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.

"Coba kita belokkan semua di sini. Barang yang kita beli barang dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan. Tadi sudah dihitung, bisa membuka dua juta lapangan pekerjaan. Kalau ini tidak dilakukan, sekali lagi, bodoh banget kita ini," ucapnya.

Lebih jauh Kepala Negara meminta kementerian/ lembaga untuk berhenti impor barang-barang dari luar. Presiden menyebut, sebagian besar barang-barang tersebut telah diproduksi oleh industri dalam negeri. "Cek yang terjadi, sedih saya. Belinya barang-barang impor semuanya," kata Presiden.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Angka Prevalensi Stunting Di Bawah 14 Persen Pada 2024

Padahal, untuk pengadaan barang dan jasa, anggaran modal pusat itu Rp526 triliun. Sedangkan anggaran pemerintah daerah, Rp535 triliun, lebih besar di daerah. Sementara anggaran BUMN, Rp420 triliun.

"Ini duit gede banget, besar sekali, yang enggak pernah kita lihat dan kita… Ini kalau digunakan, kita enggak usah muluk-muluk ya, dibelokkan 40 persen saja, 40 persen persen saja, itu bisa men-trigger growth economy kita," ujar Presiden.

Dengan demikian, tak perlu lagi mencari pasar ke mana-mana. Tidak perlu susah-susah mencari investor. "Kita diam saja. tapi kita konsisten membeli barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik kita, industri-industri kita, UKM-UKM kita. Kok enggak kita lakukan? Bodoh sekali kita kalau enggak melakukan ini, malah beli barang-barang impor," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Sentil Kementerian Dan Lembaga Yang Masih Lakukan Impor Barang Dan Jasa

Tentu, kata Presiden, kondisi ini tidak boleh diteruskan. "Kalau kita beli barang impor, bayangkan Bapak-Ibu semuanya, kita memberi pekerjaan kepada negara lain. Duit kita berarti capital outflow, keluar. Pekerjaan ada di sana, bukan di sini," ungkapnya.

Presiden pun menargetkan hingga Mei 2022, anggaran sebesar Rp400 triliun dapat digunakan untuk pembelian barang dari dalam negeri. Selain itu, Presiden meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam platform yang tersedia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat