unescoworldheritagesites.com

Penyaluran Kredit Program, Kemenkeu Jatim Sebut Jumlah Debitur Terkontraksi 38,78 Persen - News

Kepala Perwakilan Kemenkeu I Provinsi Jawa Timur, Taukhid (baju putih) saat paparan

: Penyaluran kredit program di wilayah Jawa Timur selama periode Januari hingga Oktober 2023 telah tersalurkan kepada 979.814 debitur atau terkontraksi 38,78 persen dibanding penyaluran periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.600.511 debitur.

Sementara dari sisi nominal, selama periode tersebut, tersalur Rp32,01 triliun atau terkontraksi 42,04 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp55,24 triliun.

"Kontraksi ini dipicu oleh pengetatan syarat debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berlaku di awal Pebruari 2023," ujar Kepala Perwakilan Kemenkeu I Provinsi Jawa Timur, Taukhid, kemarin.

Baca Juga: Profil Dan Biodata Eddy Rumpoko Mantan Walikota Batu Yang Dikabarkan Tutup Usia Pada 30 November 2023 Pada Usia 63 Tahun

Berdasarkan ketentuan pengetatan syarat Debitur KUR, yang mendapatkan bunga terkecil sebesar 6 persen hanya untuk debitur baru. Sedangkan debitur berulang menggunakan suku bunga KUR berjenjang 7 hingga 9 persen.

Menurut Taukhid, kebijakan Perkmenko Perekonomian no 1,2,3 yang keluar di awal Pebruari ini dibuat untuk mempertinggi tingkat ketepatan sasaran, memberi kesempatan kepada yang baru dan belum pernah mendapatkan KUR untuk mendapatkannya, membatasi dengan pola NPWP, dan kepesertaan BPJS.

"Akibat ketidaksiapan yang debitur baru untuk masuk ke perbankan, mereka tak bisa mendapatkan KUR. Ini menyebabkan KUR agak kontraksi. Mereka yang baru justru berkesempatan dari sisi pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Makanya UMi berkembang," ujar Taukhid.

Baca Juga: Baru Terungkap, Presiden Jokowi Marah kepada Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo agar Hentikan Kasus E-KTP Setya Novanto

Dia mengakui, kontek kebutuhan permodalan pelaku UMKM dari KUR memang sangat besar. Karena bagaimanapun juga, kata dia, KUR ini banyak yang kreditnya sekitar Rp10-15 juta setahun habis.

Sementara dalam Press Conference APBN KiTA Regional Jawa Timur hingga 31 Oktober 2023, dia menyebut bahwa kinerja pelaksanaan APBN menunjukkan kinerja waspada.

"Hal ini ditunjukkan dengan capaian Surplus hingga 75,27 persen atau setara dengan Rp101,53 triliun dari target Surplus sebesar Rp134,88 triliun," ujarnya.

Baca Juga: Profil Dan Biodata Maruli Simanjuntak Menantu Dari Luhut Binsar Panjaitan Yang Dikabarkan Akan Dilantik Sebagai KSAD Lengkap Dengan Karirnya

Menurutnya, capaian ini disebabkan oleh kinerja Pendapatan negara hingga 31 Oktober 2023 yang baru tercapai 77,67 persen atau setara dengan Rp201,87 triliun.

Jumlah ini terkontraksi secara presentase dengan nominal masing-masing sebesar 9,47 persen (yoy).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat