unescoworldheritagesites.com

Harga Beras Naik, Srikandi Golkar DPR RI Puteri Komarudin Dukung Upaya Stabilisasi Harga - News

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendukung upaya pemerintah dalam stabilisasi harga beras jelang Idul Fitri 1445 H (AG Sofyan)

 
: Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendukung upaya pemerintah dalam stabilisasi harga beras.
 
“Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, kami ingin mendorong pemerintah supaya terus melakukan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas harga beras,” ujar Puteri Komarudin kepada di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2024). 
 
Dalam beberapa pekan ini, harga beras terpantau masih mahal. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Selasa (19/3/2024), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Sementara, harga beras kategori medium berada pada Rp14.230,- per Kg. 
 
 
Sedangkan, pemerintah melalui Bulog memang sudah membanjiri sejumlah pasar induk dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Termasuk menggelontorkan beras SPHP di Pasar Johar Karawang yang mencapai 200-300 ton per hari guna meredam dan menurunkan harga beras di pasaran.
 
“Saya minta program SPHP ini juga perlu diawasi supaya pasokannya terdistribusi dengan baik dan tepat sasaran kepada konsumen. Ini karena Ombudsman RI menyebut jika pasokan beras SPHP Bulog berlebihan. Maka ada dugaan dikemas kembali menjadi beras komersil, mengingat kualitasnya yang tidak jauh berbeda. Kemudian dijual dengan harga yang lebih mahal. Karenanya, kami harap hal ini bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah,” tegas Srikandi Milenial Golkar di Komisi Keuangan dan Perbankan ini. 
 
Dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI pada Selasa (19/3/2024) lalu, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyebut pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 Triliun untuk bantuan beras selama 6 (enam) bulan hingga Juni 2024. 
 
 
Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan kepada 22 Juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
 
“Pemerintah telah melakukan langkah dengan pengadaan beras luar negeri melalui impor dan juga melakukan stabilisasi melalui intervensi dari distribusi harga pangan, terutama beras.”ungkap Menkeu Sri Mulyani.
 
Ketua DPP Partai Golkar ini juga menekankan bahwa penyaluran bantuan pangan harus tepat sasaran untuk menjamin kebutuhan konsumsi masyarakat, khususnya bagi kelompok yang kurang mampu.
 
 
“Bantuan ini tidak hanya penting untuk menjaga konsumsi masyarakat. Tetapi, juga dapat menjadi upaya untuk pengendalian inflasi, terutama inflasi pangan. Karenanya, kami mendorong agar pemerintah bisa terus melakukan perbaikan data penerima bantuan sosial tersebut,” pungkas Anggota DPR RI terpilih Pileg 2024 dari Dapil Jabar VII (Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta) ini. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat