unescoworldheritagesites.com

Putkom Respon Positif Ide Cawapres Gibran Kredit Startup Milenial: Perusahaan Rintisan Perlu Kredit Perbankan! - News

Anggota Komisi XI DPR RI/FPG, Puteri Komarudin (Putkom) mendampingi Ketum Golkar Airlangga Hartarto bersama kader Golkar terbaik under forty sebagai Kepala Daerah merespon positif ide cemerlang pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka saat deklarasi bersama KIM (AG Sofyan )

: Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin alias Putkom merespon positif ide cemerlang pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat deklarasi bersama partai pengusung dan partai pendukung dalam Koalisi Indonesia Maju di Indonesia Arena pada Rabu lalu (25/10/2023). 
 
Pasangan Capres-Cawapres untuk Pemilu 2024 yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini mengusung ide dan gagasan mengenai kredit bagi perusahaan rintisan
 
Cawapres Gibran menyampaikan sejumlah program unggulan diantaranya Kredit Startup Milenial sebagai dukungan permodalan bagi perusahaan rintisan yang digerakkan kaum milenial.
 
 
"Saya kira dengan hadirnya inisiatif ini tentu jadi angin segar bagi pelaku startup dan komitmen keberpihakan bagi kalangan milenial. Harapannya, skema kredit ini bisa menopang keberlangsungan usaha sehingga terus menciptakan inovasi produk yang bermanfaat dan bernilai tambah bagi masyarakat. Terutama untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia yang mencapai 40 persen pasar di Asia Tenggara," ujar Puteri kepada  merespon program Prabowo-Gibran tersebut di sela-sela kunker reses ke salah satu Dapil Jabar VII di Purwakarta, Senin (30/10/2023).
 
Srikandi Milenial Golkar di Komisi Keuangan dan Perbankan DPR RI ini menilai kredit perbankan diperlukan untuk menopang kebutuhan permodalan bagi perusahaan rintisan. 
 
Hal ini mengingat Indonesia berpotensi besar untuk pertumbuhan perusahaan rintisan atau startup. 
 
 
Menurut Puteri dengan jumlah perusahaan rintisan yang mencapai 2.525 entitas,  membawa konsekuensi Indonesia menempati posisi ke-6 di dunia sekaligus terbesar di Asia Tenggara. 
 
Namun, sejauh ini perusahaan rintisan masih sangat bergantung pada pendanaan investor.
 
"Startup di Indonesia ini kan masih sangat bergantung pada investor. Apalagi, kita menghadapi masa musim dingin dari perusahaan teknologi, dimana banyak perusahaan digital berguguran. Investor sekarang cenderung selektif dan menunggu atau wait and see memberikan dana. Dukungan permodalan dari perbankan bisa menjadi sumber alternatif pendanaan untuk mengatasi hal tersebut," ungkap Puteri.
 
 
Puteri bisa menyadari dan memaklumi risiko kredit bagi perusahaan rintisan tergolong tinggi. Hal ini tidak terlepas dari perusahaan rintisan yang cenderung belum memiliki kolateral maupun arus kas yang stabil. 
 
Untuk itu, Ketua DPP Partai Golkar ini mengingatkan agar inisiatif tersebut nantinya juga disertai desain dan skema penyaluran kredit yang tepat dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
 
"Pastinya, kami juga perlu belajar dari kejadian bank gagal yang menimpa Silicon Valley Bank (SVB), yang merupakan bank bagi para startup di Amerika Serikat, yang tumbang karena kurangnya manajemen risiko dan pengelolaan likuiditas yang memadai. Tentu, hal tersebut membuat kita harus memastikan aspek manajemen risiko yang memadai," ujar Puteri yang sebelum terjun ke politik pernah bekerja sebagai profesional di OJK RI ini.
 
 
Anggota BKSAP DPR RI ini juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga jasa keuangan, perusahaan penjaminan, dan perusahaan rintisan guna membangun ekosistem pembiayaan yang mendukung pertumbuhan startup di Indonesia. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat