unescoworldheritagesites.com

Penting, Membangun Ketahanan Kesehatan Sekaligus Ekonomi Sektor Pangan Dan Energi - News

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto  (ekon.go.id)

: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekonomi) Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah terus berupaya membangun ketahanan kesehatan baik dalam hal infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), maupun industri kesehatan. Surveillance juga terus diperkuat guna mengantisipasi munculnya varian baru Covid-19.

“Krisis telah mengajarkan kita betapa pentingnya membangun ketahanan, baik ketahanan kesehatan maupun ekonomi, khususnya di sektor pangan dan sektor energi,” ungkap Menko Airlangga dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook, Selasa (22/3/2022) secara virtual.

Menurut Airlangga, pembangunan di sektor kesehatan memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan komitmen investasi pada pembangunan sistem kesehatan tercermin dalam implementasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi Pulih, APBN Harus Sehat, Pondasi Pajak Harus Kuat

"Komitmen terhadap perbaikan sistem kesehatan akan meningkatkan kepercayaan dan kemampuan Indonesia dalam menghadapi risiko di masa mendatang,” tutur Menko Airlangga dikutip dari laman resmi Kemenko.

Sementara itu, dari sisi ketahanan pangan, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan melalui berbagai strategi. Antara lain, implementasi Undang-Undang Cipta Kerja terkait penyederhanaan, percepatan, kepastian dalam perizinan, serta persertujan ekspor/impor; digitalisasi UMKM pertanian dan perikanan.

Kemudian, pengembangan sistem logistik pangan bersinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penguatan kerjasama antardaerah dalam pemenuhan pangan, pembentukan BUMN Pangan, dan peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Baca Juga: HKTI Harus Jadi Jembatan Penghubung Antara Perguruan Tinggi Dan Petani

Di sektor energi, Menko Airlangga menjelaskan bahwa krisis energi dunia yang terjadi saat ini menjadi peluang sekaligus mengafirmasi komitmen transisi dan investasi menuju energi baru terbarukan atau energi bersih. Peluang tersebut muncul karena Indonesia memiliki potensi green energy, yaitu tenaga surya, angin, air, dan geothermal, yang apabila dikembangkan dapat mendukung ketahanan energi berbasis pulau yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.

Menurut Airlangga, krisis mengajarkan kita berbagai hal termasuk membuka peluang untuk mengakselerasi transformasi dan reformasi. Dan, dengan kerja sama seluruh stakeholders, Indonesia terbukti mampu melewati dan beradaptasi dari krisis pandemi.

"Ke depan, kerja sama ini perlu terus ditingkatkan sehingga Indonesia tidak hanya berhasil melewati krisis, namun juga mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk mencapai tujuan ekonomi dan pembangunan perekonomian ke depan,” ujar Menko Airlangga.

Baca Juga: DPR: Digitalisasi Penting Bagi Pengembangan UMKM

Di tengah berbagai tantangan, Indonesia tetap optimis bahwa pemulihan ekonomi nasional akan terakselerasi dan tumbuh lebih baik pada tahun 2022.

Perekonomian Indonesia masih ditopang oleh sektor eksternal yang resilience dengan transaksi berjalan yang mencatatkan surplus, nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus menguat, serta rasio utang luar negeri (ULN) Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang berada dalam level aman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat