: Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan pemerintah akan melarang ekspor listrik terutama memakai energi baru terbarukan (EBT) ke seluruh dunia.
Hal ini dikatakan Bahlil Lahadalia seusai membuka pertemuan kedua forum Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 di Alila Hotel Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2022).
"Kita melarang ekspor listrik memakai EBT ke semua negara tidak hanya bicara satu negara (Singapura)," tegasnya.
Pelarangan itu karena Indonesa pada tahun 2025 harus minimal 24 persen listriknya menggunakan EBT. Sedangkan Indonesia belum siap untuk itu.
Baca Juga: Indonesia Pemilik Perairan Natuna Utara, China Gigit Jari
"Kita saja belum cukup, ngapain kita ekspor. Silahkan orang investasi di Indonesia tapi listriknya dipakai untuk Indonesia," katanya.
Bahlil mengatakan jika negara lain bisa membangun industri di Indonesia. Tetapi jangan mengambil bahan baku di Indonesia tapi pembangunan di negara lain.
"KIta penginnya adanya kolaborasi positif yang menguntungkan yang win-win kepada semua negara dan semua pengusaha," katanya lagi.
Dirinya juga menegaskan Indonesia tidak perlu takut jika ada negara lain yang memprotes kebijakan ekspor bahan mentah tersebut. Seperti kebijakan menyetop ekspor nikel yang akhirnya digugat sejumlah negara ke WTO.
Baca Juga: 81 Persen Kasus Covid 19 di Indonesia Adalah Subvarian Omicron BA.4 Dan BA.5
"Indonesia siap saja lah kenapa takut? Kita negara jangan ditakut-takuti orang. Kemerdekaan kita diraih dengan merebut bukan diberikan dan kita generasi muda harus siap," ujarnya.
Selain menyetop ekspor listrik, tahun ini juga akan menyetop ekspor bauksit mentah. Hal ini sesuai dengan rencana perintah Presiden Joko Widodo.
"Bulannya belum tahu tapi tahun ini. Tahun depan akan menyetop ekspor timah," jelasnya.