unescoworldheritagesites.com

Transformasi Digital Dorong Daya Tahan UMKM Lebih Kuat - News

Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid sebagai keynote speaker.

: Transformasi digital akan mendorong daya tahan UMKM menjadi lebih kuat di tengah gelombang demi gelombang disrupsi digital dan pandemi yang menuju titik usai sehingga sangat penting untuk mempersiapkan transformasi digital bagi pelaku UMKM di Indonesia.

Demikian mengemuka dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Digitalisasi UMKM Untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid sebagai keynote speaker, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan Co-Founder Getstackposts, Rhizwanda Imawan sebagai narasumber.

Baca Juga: Erick Thohir Bikin Farel 'Ojo Dibandingke' Sumringah Karena Diajak Nyanyi Di Sarinah

Dalam keynote speakernya, Meutya Hafid mengatakan kemampuan teknologi digital dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan usaha yang selama ini banyak dikelola secara tradisional dan konvensional. 

Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan bahwa yang perlu dilakukan generasi muda memulai UMKM, yaitu beralih ke marketplace atau e-commerce.

Faktanya, lanjut Meutya Hagid, belanja online saat ini menjadi pilihan favorit konsumen. "Sehingga para pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini bergabung dengan platform digital," katanya.

Baca Juga: Ribuan Santri Doakan Ganjar Presiden Karena Dinilai Mampu Sejajarkan Pesantren

Di tempat yang sama, Co-Founder Getstackposts, Rhizwanda Imawan mengatakan ada sejumlah ancaman dan peluang di era baru industriliasasi digital. Salah satu peluangnya adalah, era digitalisasi memberi peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan di tahun 2025.

"Dari data World Economic Forum juga disebutkan terdapat potensi berkurangnya emisi karbon hingga 26 miliarmetrik ton dari industri," ujarnya.

Sementara ancaman dari industrialisasi digital adalah secara global industrialisasi digital menghilangkan 1-1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin.

Baca Juga: Indonesia MarkPlus Festival Kembali Digelar, Pemberian Penghargaan bagi Pelaku Industri Marketing

Sementara itu, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan pesatnya peran teknologi semakin terpacu dengan adanya pandemi Covid-19 mendorong semua pihak untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas di ruang digital.

"Kondisi ini menunjukkan kita berada di era percepatan transformasi digital," kata Semuel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat