unescoworldheritagesites.com

Bisnis Hotel Dipercaya Bakal Tumbuh Tahun Depan, Azana Group Buka 10 Hotel Baru - News

Founder & CEO Azana Hotels & Resorts Management,  Dicky Sumarsono (Endang Kusumastuti)

 

: Bisnis hotel di tahun 2023, dipercaya justru bakal tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 maupun 2022. Hal ini yang mendorong Azana Hotels & Resorts Management sebagai operator lokal terbesar kedua di Indonesia, melakukan 
pengembangan pendirian hotel baru.

"Ini menarik, Azana dalam waktu empat bulan mulai Januari hingga April 2023 akan membuka 10 hotel baru. Ini rekor, sebab belum pernah ada operator yang membuka sebanyak ini. Sedangkan Juni sampai Desember, nanti sisanya ada delapan hotel," jelas Founder & CEO Azana Hotels & Resorts Management, Dicky Sumarsono, kepada wartawan di SOGA eatery, Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/12/2022).

Dicky mengatakan, dengan pengembangan yang dilakukan tersebut, bukan tidak mungkin pada tahun 2024 Azana bisa menjadi operator lokal terbesar nomer satu di Indonesia.

Baca Juga: Sambut Nataru 2023, KAI Daop 8 Surabaya Gelar Sidak Cegah Penyalahgunaan Narkotika

Ke-10 hotel yang bakal dibuka tersebut berada di Jayapura, Bandung, Selo Boyolali, Jakarta, Temanggung, Sarangan, Salatiga, Gombong, serta Solo.

"Kami memang fokus menciptakan pertumbuhan hotel di kota atau kabupaten penghubung di daerah tier 2 dan 3 di Indonesia,. Kalaupun ada di kota-kota besar, itu hanya semacam bonus," jelasnya lagi.

Dari 70 hotel di bawah Azana Hotels & Resorts Management yang berada di seluruh Indonesia, saat ini rata-rata tingkat okupansi mencapai 75 persen. Hanya satu hotel saja yang okupansinya masih di bawah 55 persen.

"Tahun depan saya yakin bisnis hotel masih tetap terang bahkan akan lebih baik dibandingkan tahun 2021 dan 2022, karena beberapa alasan. Kecuali di Bali yang belum bisa pulih seperti tahun 2019," katanya.

Baca Juga: Tempat Wisata di Sydney yang Wajib Dikunjungi

Sejumlah faktor tersebut, diantaranya karena adanya permintaan kegiatan di hotel yang meningkat secara drastis setelah selama tiga tahun keinginan menggelar kegiatan di hotel terpendam karena Covid-19.

Selain itu juga karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas 5 persen. Kegiatan online seperti meeting, seminar, konferensi, dan lain-lain yang sudah mulai kembali lagi ke offline.

"Sebagian besar masyarakat Indonesia senang bersosialisasi dan berkegiatan," katanya lagi.

Serta munculnya pertumbuhan pasar baru yang signifikan seperti NEWA market, muslim market, digital nomad, millenial market, dan lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat